Operasi Patuh Singgalang 2025

Pelanggaran Lalu Lintas di Sumbar Naik Seminggu Pelaksanaan Ops Patuh Singgalang 2025

Pada 2024, jumlah penindakan tercatat 5.530 kasus, sedangkan pada 2025 meningkat menjadi 6.688 kasus.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
OPERASI PATUH SINGGALANG - Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol M. Reza Chairul Akbar Sidiq saat diwawancarai, Jumat (11/7/2025). Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumbar mencatat lonjakan pelanggaran selama seminggu pelaksanaan Operasi Patuh Singgalang 2025 dibanding tahun sebelumnya. 

Selain itu, pelanggaran lain oleh kendaraan roda empat seperti melawan arus, penggunaan HP, maupun mengemudi di bawah pengaruh alkohol tidak menunjukkan perubahan atau tetap pada angka nol kasus.

Reza juga mengatakan bahwa usia 16 hingga 25 tahun mendominasi pelanggaran lalu lintas.

Dari segi usia pelanggar, kelompok usia 16 hingga 25 tahun menjadi penyumbang pelanggaran terbanyak.

Tercatat, usia 16 hingga 20 tahun sebanyak 1.012 pelanggar, sedangkan usia 21 hingga 25 tahun sebanyak 920 pelanggar.

Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun lalu yang hanya mencatat 497 dan 466 pelanggar di masing-masing kategori usia tersebut.

Selanjutnya, Reza juga menyebutkan bahwa jumlah laka lantas turun, tapi korban meninggal naik.

Baca juga: 7 Fakta Penolakan Radar Tsunami Rp28 M di Pariaman, Pemerintah Klaim Demi Keselamatan dan Ekonomi

Meski pelanggaran meningkat, namun jumlah kecelakaan lalu lintas selama operasi justru mengalami penurunan. Pada 2024 tercatat 31 kejadian, sementara pada 2025 menjadi 25 kejadian, atau turun 24 persen.

Namun demikian, jumlah korban meninggal dunia meningkat dari empat menjadi lima orang, dan korban luka berat naik dari tiga menjadi empat orang.

Sebaliknya, korban luka ringan menurun dari 44 menjadi 33 orang.

Kerugian materil akibat laka lantas selama operasi juga melonjak tajam.

Pada 2024 tercatat Rp55,3 juta, sedangkan tahun ini mencapai Rp100,75 juta, atau meningkat sebesar 45 persen.

Baca juga: Wawako Maigus Nasir Memotivasi Siswa SMAK Padang dalam MPLS Sekaligus Jadi Pembina Upacara

Reza juga menyebutkan bahwa kendaraan jenis sepeda motor masih mendominasi laka lantas.

Jenis kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan masih didominasi oleh sepeda motor, yakni sebanyak 31 kasus.

Disusul mobil penumpang delapan kasus, mobil barang empat kasus, dan bus empat kasus.

Jumlah laka lantas terbanyak tersebar di sejumlah wilayah, termasuk Kota Padang, Bukittinggi, dan Pesisir Selatan.

Dengan meningkatnya angka pelanggaran dan tingginya keterlibatan pengendara usia muda, Ditlantas Polda Sumbar menegaskan akan terus menggencarkan edukasi dan penegakan hukum, serta bekerja sama dengan instansi terkait.

“Kami mengimbau masyarakat, terutama generasi muda, untuk meningkatkan kesadaran berkendara secara tertib dan aman," tegasnya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved