Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Sumbar Erupsi 14 Kali Sepanjang Mei 2025, Luncurkan Abu hingga 1.600 Meter

Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) aktif menunjukkan aktivitas vulkaniknya sepanjang Mei 2025.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
Dok: PGA Bukittinggi dan WA Grup
ERUPSI GUNUNG MARAPI: Visualisasi Gunung Marapi di Sumatera Barat saat terjadi erupsi, Rabu (14/5/2025) pukul 09:42 WIB pagi. Kolom abu teramati hingga 1.600 meter berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI  – Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) aktif menunjukkan aktivitas vulkaniknya sepanjang Mei 2025.

Sepanjang 1 hingga 27 Mei 2025, tercatat Gunung Marapi mengalami 14 kali erupsi.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, menyampaikan erupsi hampir terjadi setiap hari pada awal Mei.

Erupsi pertama terjadi pada 1 Mei 2025 pukul 14.38 WIB dengan amplitudo 30,3 mm dan durasi 39 detik. Karena tertutup kabut, tinggi kolom letusan tidak teramati.

Erupsi kedua terjadi pada 3 Mei 2025 pukul 18.12 WIB, dengan durasi 33 detik dan amplitudo sama, 30,3 mm.

Baca juga: Penampakan Erupsi Gunung Marapi dari Danau Singkarak, Warga Kaget Tiba-Tiba Muncul Asap Hitam

Kali ini, kolom abu teramati setinggi 800 meter di atas puncak.

Gunung Marapi, Sumbar kembali erupsi pada 4 Mei 2025 sebanyak dua kali, terjadi pada pukul 13.31 WIB dan 22.09 WIB.

Erupsi pertama terekam dengan amplitudo 30,7 mm dengan durasi 44 detik, namun kolom abu tidak teramati lantaran tertutup kabut.

"Sementara erupsi kedua terekam dengan durasi 45 detik, dan kolom abu mencapai 1000 meter," kata Teguh Purnomo, Jumat (30/5/2025).

Erupsi Marapi kelima terjadi pada 6 Mei 2025 pukul 08.40 WIB, terekam dengan durasi lebih lama yaitu 116 detik dan kolom letusan tercatat setinggi 500 meter.

Baca juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi Senin Sore, Kolom Abu Terhalang Kabut Tebal

Selanjutnya erupsi Marapi terjadi pada 7 Mei 2025, pukul 06.06 WIB dengan ketinggian kolom abu 500 meter.

PGA Bukittinggi kembali mencatat, erupsi ketujuh yang terjadi pada 12 Mei 2025 pukul 3.10 WIB.

"Terekam dengan amplitudo 30, 3 mm, durasinya hanya 30 detik, dan kolom letusan teramati setinggi 600 meter," sebut Teguh Purnomo.

Erupsi kedelapan juga tercatat oleh PGA Bukittinggi pada 14 Mei 2025 pukul 09.42 WIB.

Kali ini, tercatat yang paling tinggi yaitu 1.600 meter dan berlangsung selama 62 detik dengan amplitudo 30,4 mm.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Ayah Bunuh Anak Tiri Terancam 10 Tahun Penjara dan Erupsi Gunung Marapi

"Erupsi Gunung Marapi tersebut merupakan yang paling tinggi sepanjang tahun 2025," tegasnya. 

Erupsi kesembilan terjadi pada 15 Mei 2025 pukul 19:39 WIB, terekam dengan durasi 56 detik dan kolom abu setinggi 800 meter.

Kemudian, Gunung Marapi kembali erupsi pada 17 Mei 2025 sebanyak 2 kali dan terjadi pada pukul 09:47 WIB dan 09:54 WIB.

Erupsi pertama tercatat dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 Meter di atas puncak.

"Erupsi kedua pada pukul 09:54 WIB, tercatat hanya setinggi 600 Meter," terang Teguh.

Berselang 6 hari, erupsi kembali terjadi pada 23 Mei 2025 pukul 12.27 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 mm.

Baca juga: Dentuman Erupsi Gunung Marapi Sabtu Pagi Terasa di Banyak Wilayah, Kaca dan Loteng Rumah Bergetar

"Erupsi ini berlangsung selama 36 detik, namun kolom abu tak terlihat karena tertutup kabut," jelasnya.

Pada 26 Mei 2025, erupsi kembali terjadi pukul 14.57 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm.

Erupsi tersebut berlangsung selama 28 detik, tetapi tinggi kolom tidak tercatat oleh petugas.

Letusan terakhir atau ke-14 terjadi pada 27 Mei 2025 pukul 08.22 WIB, dengan amplitudo maksimum 7,9 mm.

"Kolom abu mencapai 1.100 meter dan condong ke arah Tenggara. Sementara di Tanah Datar turun hujan abu dsn dirasakan oleh masyarakat," bebernya.

Baca juga: Gunung Marapi Sumatera Barat Erupsi Pagi Ini, Kolom Abu Capai 500 Meter Mengarah ke Utara

PGA Bukittinggi lantas mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas terkait.

Aktivitas vulkanik yang masih fluktuatif membuat potensi erupsi susulan masih mungkin terjadi.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved