Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Sumbar Erupsi 14 Kali Sepanjang Mei 2025, Luncurkan Abu hingga 1.600 Meter

Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) aktif menunjukkan aktivitas vulkaniknya sepanjang Mei 2025.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
Dok: PGA Bukittinggi dan WA Grup
ERUPSI GUNUNG MARAPI: Visualisasi Gunung Marapi di Sumatera Barat saat terjadi erupsi, Rabu (14/5/2025) pukul 09:42 WIB pagi. Kolom abu teramati hingga 1.600 meter berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. 

"Erupsi Gunung Marapi tersebut merupakan yang paling tinggi sepanjang tahun 2025," tegasnya. 

Erupsi kesembilan terjadi pada 15 Mei 2025 pukul 19:39 WIB, terekam dengan durasi 56 detik dan kolom abu setinggi 800 meter.

Kemudian, Gunung Marapi kembali erupsi pada 17 Mei 2025 sebanyak 2 kali dan terjadi pada pukul 09:47 WIB dan 09:54 WIB.

Erupsi pertama tercatat dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 Meter di atas puncak.

"Erupsi kedua pada pukul 09:54 WIB, tercatat hanya setinggi 600 Meter," terang Teguh.

Berselang 6 hari, erupsi kembali terjadi pada 23 Mei 2025 pukul 12.27 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 mm.

Baca juga: Dentuman Erupsi Gunung Marapi Sabtu Pagi Terasa di Banyak Wilayah, Kaca dan Loteng Rumah Bergetar

"Erupsi ini berlangsung selama 36 detik, namun kolom abu tak terlihat karena tertutup kabut," jelasnya.

Pada 26 Mei 2025, erupsi kembali terjadi pukul 14.57 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm.

Erupsi tersebut berlangsung selama 28 detik, tetapi tinggi kolom tidak tercatat oleh petugas.

Letusan terakhir atau ke-14 terjadi pada 27 Mei 2025 pukul 08.22 WIB, dengan amplitudo maksimum 7,9 mm.

"Kolom abu mencapai 1.100 meter dan condong ke arah Tenggara. Sementara di Tanah Datar turun hujan abu dsn dirasakan oleh masyarakat," bebernya.

Baca juga: Gunung Marapi Sumatera Barat Erupsi Pagi Ini, Kolom Abu Capai 500 Meter Mengarah ke Utara

PGA Bukittinggi lantas mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas terkait.

Aktivitas vulkanik yang masih fluktuatif membuat potensi erupsi susulan masih mungkin terjadi.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved