Wisata Sumatera Barat

Gua Ngalau Tarang Agam Simpan Sejarah, Jadi Benteng Pertahanan dan Lokasi Bermufakat saat Perang

"Di dalam gua yang lapang, digunakan masyarakat untuk rapat atau bermufakat pada Perang Kamang," tutur Zulkhiyar.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
OBJEK WISATA SEJARAH - Penampakan objek wisata sejarah "Ngalau Tarang" di Jorong Bansa, Nagari Kamang Mudiak 6 Suku, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Kamis (15/5/2025). Kondisi lapang di dalam gua itu, dahulunya digunakan oleh masyarakat sebagai lokasi untuk bermufakat saat Perang Kamang. 

Sebelum tahun 70-an dan turis mancanegara datang, gua itu masih diberi nama Ngalau Batu Biaro.

Hingga akhirnya, orang-orang menyebut dengan nama Ngalau Tarang.

Baca juga: Wisata Puncak Pato Punya Spot Foto Menarik, Bisa Berkemah dengan Pemandangan Danau Singkarak

Pada plang di depan gua juga terpampang tulisan "Welcome To Geopark Geosite Ngalau Tarang".

Ngalau Tarang merupakan objek wisata gua di Kamang Magek.

Pemandangan objek wisata ini sangat memukau mata, bebatuan tersusun indah dengan berbagai bentuk.

Saat memasuki gua, kamu bisa menyaksikan stalaktif dan stalagmit yang memukau di bagian dalam gua.

Stalaktif dan stalagmit merupakan formasi batuan yang terbentuk di gua, namun dengan arah pertumbuhan yang berbeda.

OBJEK WISATA SEJARAH - Penampakan objek wisata sejarah
OBJEK WISATA SEJARAH - Penampakan objek wisata sejarah "Ngalau Tarang" di Jorong Bansa, Nagari Kamang Mudiak 6 Suku, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Kamis (15/5/2025). Lokasi tepatnya, berada di pinggir jalan yang menghubungkan Pakan Sinayan dan Tarusan, di sebelah kanan akan terlihat bukit yang ditumbuhi pepohonan. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Stalaktit tumbuh dari langit-langit gua ke bawah, sedangkan stalagmit tumbuh dari lantai gua ke atas.

Keduanya terbentuk dari pengendapan mineral, terutama kalsium karbonat dari air yang menetes melalui celah-celah batuan. 

Ngalau Tarang tidak seperti gua gelap pada umumnya, lantaran cahaya di dalamnya cukup terang.

Batu-batu di dalam gua ada yang kering dan ada yang basah karena tetesan air. 

Pada bagian dalam, batunya tidak hanya basah namun juga berlumut.

Sementara itu, beberapa permukaan batu memiliki motif unik seperti terkikis dan bergaris-garis.

Sedangkan jika dilihat dari luar, goa tersebut tampak seperti lorong. Namun di depannya seperti ada permukaan bulat untuk cahaya masuk. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved