Wisata Sumatera Barat

Gua Ngalau Tarang Agam Simpan Sejarah, Jadi Benteng Pertahanan dan Lokasi Bermufakat saat Perang

"Di dalam gua yang lapang, digunakan masyarakat untuk rapat atau bermufakat pada Perang Kamang," tutur Zulkhiyar.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
OBJEK WISATA SEJARAH - Penampakan objek wisata sejarah "Ngalau Tarang" di Jorong Bansa, Nagari Kamang Mudiak 6 Suku, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Kamis (15/5/2025). Kondisi lapang di dalam gua itu, dahulunya digunakan oleh masyarakat sebagai lokasi untuk bermufakat saat Perang Kamang. 

Perang Kamang dikenal dengan perang Belasting atau perang pajak.

Ketika itu, menurut penjelasan Zulkhiyar, masyarakat di Kamang tidak senang dengan penerapan pajak yang terlalu tinggi oleh Pemerintahan Belanda.

Baca juga: 22 Ribu Orang Berkunjung ke TMSBK Bukittinggi saat Libur Waisak, Termasuk dari Mancanegara

Asal Usul Gua Ngalau Tarang

Ngalau Tarang merupakan salah satu objek wisata gua yang berada di Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). 

Gua ini sebelumnya dikenal dengan nama Ngalau Batu Biaro, namun berganti nama karena kondisi di dalamnya memiliki pencahayaan alami yang terang.

Objek wisata ini berlokasi di perbatasan Jorong Bansa, Nagari Kamang Tangah Anam Suku dan Jorong Babukik, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam bang

Lokasi tepatnya di pinggir jalan yang menghubungkan Pakan Sinayan dan Tarusan, di sebelah kanan akan terlihat bukit yang ditumbuhi pepohonan.

Sementara itu, terdapat satu gua lagi yang berada di Jorong Durian, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek.

Gua itu diberi nama Ngalau Kalam, lantaran kondisi di dalamnya sangat gelap dan tidak ada pencahayaan.

"Dulu namanya Ngalau Batu Biaro, karena banyak pencahayaan diganti jadi Ngalau Tarang. Sedangkan Ngalau Kalam dulunya disebut Ngalau Bukik Durian," ungkap Wali Nagari Kamang Tangah Anam Suku, Zulkhiyar saat ditemui di kediamannya, Kamis (15/5/2025).

Setelah ditelisik, kata "ngalau" berasal dari bahasa Minangkabau, tepatnya dialek yang digunakan di daerah sekitar Bukittinggi.

Kata "ngalau" memiliki arti "menjelajah" atau "berpetualang" dalam bahasa Indonesia. 

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata "ngalau" juga diartikan sebagai "gua".

"Pergantian nama ini terjadi setelah wisatawan manca negara datang, dan mereka menjuluki Ngalau Tarang, sekitar tahun 70 an," tutur pria kelahiran tahun 1970 an itu.

Batu Biaro, menurut cerita Zulkhiyar adalah sebuah nama bukit yang ada di Kamang Magek.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved