Keracunan di Lapas Biaro

Insiden Keracunan Warga Binaan Lapas Bukittinggi Jadi Sorotan, DPRD Sumbar Koordinasi dengan DPR RI

Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Nanda Satria, menyoroti insiden keracunan yang dialami narapidana Lapas Kelas IIA Bukittinggi,

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
KERACUNAN WARGA BINAAN- Suasana Lapas Kelas IIA Bukitinggi pada saat malam hari, Rabu (30/4/2025). Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Nanda Satria, menyoroti insiden keracunan warga binaan di Lapas Bukittinggi, dan akan berkoordinasi dengan DPR RI. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Nanda Satria, menyoroti insiden keracunan yang dialami narapidana Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, usai diduga mengonsumsi minuman oplosan berbahan dasar alkohol 70 persen pada Rabu (30/4/2025) malam.

Menanggapi kejadian tersebut, Nanda menyebut akan berkoordinasi dengan Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, yang membidangi Reformasi Regulasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia untuk membahas standar layanan serta prosedur operasional tetap (SOP) di lembaga pemasyarakatan.

“Terkait kejadian ini, saya akan berkomunikasi dengan Bang Willy Aditya selaku Ketua Komisi XIII DPR RI,” kata Nanda kepada TribunPadang.com, Kamis (1/5/2025).

Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan di Lapas, termasuk dalam pengendalian barang-barang terlarang.

Baca juga: Korban Keracunan di Lapas Bukittinggi Bertambah, Warga Binaan yang Tewas Menjadi 2 Orang

“Kita berharap Komisi XIII bisa memberi perhatian terhadap standar layanan di dalam Lapas, khususnya yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan warga binaan,” jelasnya.

Nanda juga meminta agar pengusutan kasus dilakukan secara terbuka dan menyeluruh agar tidak menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat.

“Kasus ini perlu dikawal agar penanganannya transparan dan tidak ada informasi yang ditutup-tutupi,” tegasnya.

Ia turut menyoroti lemahnya pengawasan yang membuat alkohol berbahan dasar parfum masuk ke dalam lapas.

Baca juga: 13 Napi Lapas Bukittinggi Keracunan Miras Oplosan, Wakil Ketua DPRD Sumbar Soroti Pengawasan Lapas

"Alkohol ini diketahui berasal dari parfum yang diduga digunakan untuk menghapus tato. Kalaupun benar untuk tujuan tersebut, tetap harus ada pengawasan dari petugas. Ini jadi tanda tanya besar bagi kita," tegas Nanda.

Ia menambahkan, insiden serupa tidak boleh terulang dan pengawasan di seluruh lapas perlu diperketat sebagai langkah antisipasi ke depan.

Sebelumnya diberitakan, awal mula keracunan di Lapas Biaro atau Lapas Kelas IIA Bukittinggi berasal dari 200 mililiter cairan yang diambil seorang tamping.

Tamping adalah narapidana yang membantu kegiatan petugas pemasyarakatan dalam melaksanakan kegiatan pembinaan di Lapas.

Baca juga: Polresta Bukittinggi Amankan Barang Bukti Minuman Oplosan Penyebab 22 Napi Keracunan

Namun, saat mengambil cairan 200 ml yang menjadi pemicu keracunan tanpa seizin petugas.

Cairan ini adalah sisa alkohol 70 persen untuk bahan pembuatan parfum.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Barat, Marselina Budiningsih, langsung tiba di Lapas Bukittinggi Kamis (1/5/2025) dini hari setelah adanya kabar keracunan. 

Marselina Budiningsih tiba di Lapas Bukittinggi, Kamis (1/5/2025) dini hari sekitar pukul 00:10 WIB dini hari. 

Dirinya pun langsung mengelar pertemuan tertutup dengan Kalapas Kelas IIA Bukittinggi Herdianto dan Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati.

Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, barulah Marselina Budiningsih menyampaikan update terkini terkait keracunan.

Marselina menceritakan awal mula puluhan warga binaan keracunan, lantaran minuman oplosan yang berasal dari sisa alkohol 70 persen untuk bahan pembuatan parfum.

"Dari sisa pembuatan parfum tersebut sekitar 200 mililiter, diambil oleh salah seorang tamping tanpa seizin petugas," ungkap Marselina.

Lalu sisa bahan pembuatan parfum tersebut diminta oleh temannya untuk membersihkan tato.

"Akan tetapi malah disalahgunakan. Alkohol yang 70 persen itu dicampur dengan minuman sachet, ditambah air dan es batu lalu diminum rame-rame," beber Marselina.

"Akhirnya menimbulkan keracunan," sambung Marselina.

Saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dan melaporkan kepada Direktorat Jenderal, Kapolresta Bukittinggi beserta tim, dan pihak keluarga warga binaan.

"Kita juga sudah membentuk tim investigasi untuk melaksanakan tugas, apabila ada unsur-unsur yang kelalaian," sebutnya.

"Kita akan proses, baik itu pegawai atau warga binaan," tambahnya.

Saat ditanya mengenai berapa total korban yang keracunan, Marselina menjawab sebanyak 13 orang.

"1 orang meninggal dunia, sudah kita serahkan kepada keluarga dan dimakamkan. 2 orang menggunakan ventilator, 2 orang penanganan intensif dan 8 orang observasi," terangnya.

Sebelumnya, data yang dihimpun Tribunpadang.com dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi, sebanyak 22 orang dirawat, 2 orang dipasang ventilator dan 11 orang berstatus kritis.

Hal itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi Busril saat memberikan keterangan, Rabu (30/4/2025) malam.

Busril menyebut data yang yang masuk ke RSUD Achmad Mochtar sebanyak 22 orang. Dua orang di antarannya kritis.

"Dua orang dinyatakan kritis. Penanganan sudah dilakukan dengan pemasangan ventilator," kata Busril.

Busril menjelaskan, dua orang tersebut juga sudah dirawat di ruangan ICU.

Sementara 11 orang lagi berstatus kritis, namun berpotensi besar situasinya memburuk.

"Saat ini kami berupaya memberikan penanganan terbaik kepada semua pasien ini. Terutama yang kondisinya memang merah dan kuning," katanya.

Rapat Dini Hari

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan Sumatera Barat Marselina Budiningsih, langsung mengelar rapat tertutup dengan Kalapas Herdianto dan Kapolresta Bukittinggi terkait 22 penghuni Lapas Bukittinggi Kelas IIA Bukittinggi yang diduga keracunan Rabu (30/4/2025) malam.

Marselina Budiningsih tiba di Lapas Bukittinggi, Kamis (1/5/2025) dini hari sekitar pukul 00:10 WIB dini hari. 

Kakanwil langsung memasuki ruangan Kalapas Kelas IIA Bukittinggi Herdianto.

Tampak Kakanwil didampingi sejumlah orang langsung masuk melalui pintu utama dan menuju ruangan Kalapas.

Sebelum Kakanwil, Rabu tengah malam sekitar pukul 22:30 WIB, juga sudah tiba di Lapas Bukittinggi yang berada di Biaro IV Angkek Canduang ini Kalapas dan Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati.

Jarak kedatangan antara Kalapas dan Kapolresta Bukittinggi pun tidak terlalu lama. 

Kapolres Bukittinggi yang tiba bersama tim Inafis langsung masuk ke ruangan dan belum mau memberi komentar. 

Sementara Kalapas yang tiba lebih awal juga tidak mau berkata banyak. 

Pihak Lapas Kelas IIA Bukittinggi belum memberikan informasi pasti terkait 22 orang warga binaan yang diduga keracunan dan dirawat di Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Achmad Mochtar, Rabu (30/4/2025).

Kapala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Bukittinggi Herdianto yang TribunPadang.com temui di Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Rabu malam, enggan berbicara banyak. 

Saat ditanya terkait narapidana yang keracunan, Herdianto belum memberikan informasi pasti.

Ia tidak berani menjawab, dan menyebut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pas Sumatera Barat yang akan memberikan keterangan.

"Saya belum berani menjawab, apakah ini diduga keracunan atau tidak. Nanti Ibu Kakanwil saja yang menjelaskan," ungkap Herdianto.

Kendati demikian, Kalapas Kelas IIA Bukittinggi itu membenarkan terkait narapidana yang dirawat di RSUD Achmad Mochtar.

"Iya, tapi lebih lengkapnya kita tunggu ibu Kakanwil," sebutnya.

"Besok kita rilis secara bersama-sama," sambung Herdianto.

Setelah Herdianto memberikan keterangan, 5 menit kemudian Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati juga tiba di Lapas Kelas IIA Bukittinggi.

Ia langsung masuk ke dalam lapas sembari menyalami wartawan yang sudah menunggu di luar.

Mereka kemudian, melakukan rapat internal di dalam ruangan terkait narapidana yang diduga keracunan tersebut.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved