Kasus Kematian Afif Maulana

Hasil Ekshumasi Afif Maulana Ungkap Kejanggalan, LBH Padang Desak Transparansi dari Polisi

Hasil ekshumasi jasad Afif Maulana yang dipublikasikan oleh tim Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI) pada Rabu (25/9/2024

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Direktur LBH Padang, Indira Suryani, saat memberi keterangan merespons rilis polisi terkait hasil ekshumasi jenazah Afif Maulana di kantor LBH Padang, Kamis (26/9/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hasil ekshumasi jasad Afif Maulana yang dipublikasikan oleh tim  Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI) pada Rabu (25/9/2024) memunculkan beberapa kejanggalan yang menjadi sorotan LBH Padang.

Indira Suryani, Direktur LBH Padang, menilai ada banyak pertanyaan yang masih belum terjawab terkait kondisi korban. Menurutnya hasil ekshumasi itu tidak menjelaskan secara rinci seperti yang diharapannya.

"Karena memang di awal ada 19 sampel dan kami ingin tahu detail-detailnya. Karsna memang kita tidak akan mungkin bisa menutup dari misalnya, hasil keterangan saksi dan foto-foto yang kami temukan sebelumnya," kata Indira Suryani saat jumpa pers di kantor LBH Padang, Kamis (26/9/2024).

Ia menjelaskan, hasil dari tim Kedokteran Forensik kemarin lebih banyak menjelaskan soal situasi jatuh yang satu waktu, yang diterjemahkan jatuh dari ketinggian dan bukan melompat juga. Karena itu hanya bisa diklarifikasi dengan saksi-saksi.

Pihaknya semua itu harus dijelaskan secara detail, karena ada beberapa bekas diduga kekerasan dari keterangan saksi-saksi dan foto yang ditemukannya di bagian depan tubuh korban. "Dan, itu belum terjawab," katanya.

Baca juga: LBH Padang akan Pelajari Laporan PDFMI Terkait Penyebab Kematian Afif Maulana Usai Ekshumasi

Satu hal yang menjadi konsen baginya adalah tidak ada air ditemukan masuk ke dalam tubuh korban, sedangkan tubuhnya berada di dalam air. Selain itu, tidak terlihat adanya sebaran jika Afif Maulana terjatuh.

"Air itu tidak berdarah, sedangkan dalam beberapa kasus jatuh dari ketinggian, muncratan darahnya sangat banyak, dan itu akan kami dalami untuk beberapa hal," ujarnya.

Dijelaskannya, ada beberapa fakta-fakta, yang belum bisa diungkap dalam proses ekshumasi, sehingga diminta detailnya agar bisa terlihat.

Saat ini, LBH Padang sedang memintakan hasil ekshumasi secara tertulis dan sedang menunggunya kepada tim Kedokteran PDFMI.

Selain itu, juga ditemukan adanya perbedaan hasil forensik pertama dan forensik kedua. "Itu harus dipertanggungjawabkan secara etik oleh Kedokteran Forensik, karena itu jauh berbeda," ujarnya.

Baca juga: Dukung Padang Bergoro, Semen Padang Gelar Pelatihan Pembuatan Kompos

Pihaknya akan mendesak kepolisian untuk membuka semuanya soal transparansi proses penegakan hukum yang dilakukan di kasus Afif Maulana, dan itu diberikan kepada keluarga.

"Dan, itu bahan pembanding bagi kami, karena atas situasi ini kalau tetap tertutup saja buat apa, kalau memang bisa sangat terbuka ya dalam kasus ini. Ini bisa memberikan rasa keadilan untuk keluarganya Afif Maulana," pungkasnya.

Sementara itu, ayah dari Afif Maulana, Afrinaldi, mengungkapkan rasa kecewa terhadap hasil ekshumasi yang disampaikan oleh Tim Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI).

Hasil tersebut diumumkan di Mapolresta Padang oleh Ketua Tim Forensik Gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto, pada Rabu (25/9/2024). Afrinaldi merasa ada kejanggalan dalam penjelasan mengenai kondisi tubuh anaknya.

"Dokter Ade tidak menjelaskan secara utuh apa yang terjadi pada tubuh anak saya, sementara banyak bekas-bekas kekerasan lainnya di tubuhnya, apalagi di bagian depan itu tidak dijelaskan sama sekali," kata Afrinaldi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved