Berita Populer Sumbar
POPULER SUMBAR: Pembongkaran Makam Afif Maulana Lancar dan Rapat Bahas Guru Cabul di MTI Canduang
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono memastikan bahwa ekshumasi jenazah Afif Maulana (13) berjalan tanpa adanya rekayasa.
TRIBUNPADANG.COM - Simak sejumlah berita menarik yang menjadi populer Sumbar setelah tayang 24 jam terakhir di laman TribunPadang.com.
Pertama, terkait pembongkaran makam Afif Maulana (13) Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono memastikan bahwa ekshumasi berjalan tanpa adanya rekayasa.
Pelaksanaan ekshumasi ini bukanlah dari Dokter Polri. Namun, pihaknya hanya mendampingi demi kelancaran kegiatan atau proses ekshumasi terhadap jasad Afif Maulana.
Selanjutnya, terkait kasus guru cabuli murid, Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli menggelar pertemuan penting dengan berbagai elemen masyarakat di Kenagarian Canduang Koto Laweh, Kabupaten Agam, Rabu (7/8/2024).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas solusi atas kasus guru yang cabuli puluhan siswa yang mengguncang MTI Canduang dan masyarakat setempat.
Untuk mengetahui lebih lengkap, baca artikel berikut:
1. Kapolda Sumbar Tegaskan Ekshumasi Afif Maulana Tanpa Rekayasa, Proses Bongkar Makam Berjalan Lancar
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono memastikan bahwa ekshumasi jenazah Afif Maulana (13) berjalan tanpa adanya rekayasa.
Proses pembongkaran makam ini, yang dilaksanakan pada Kamis (8/8/2024) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Sirah, Kota Padang, berlangsung dengan lancar sesuai rencana.
Pembongkaran dimulai sejak pagi dan jenazah diangkut menggunakan mobil ambulans dari Rumah Sakit Bhayangkara ke RSUP M Djamil Padang pada pukul 09.00 WIB.
"Alhamdulillah, untuk tahap pertama kegiatan ekshumasi pada hari ini berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Kita serahkan saja kepada ahlinya, karena yang menangani adalah Dokter Forensik yang sudah profesional," kata Irjen Pol Suharyono.
Ia menyebutkan, Dokter yang hadir dalam kegiatan ekshumasi adalah Dokter yang sudah puluhan tahun berpengalaman melaksanakan pekerjaan ekshumasi.
Baca juga: Pembongkaran Makam Afif Maulana di Padang Berlangsung 1,5 Jam, Keluarga Tak Kuasa Menahan Tangis

"Kami belum memberikan statement apapun, kecuali hanya menyampaikan bahwa pada hari ini sudah dilaksanakan ekshumasi terhadap jasad Afif Maulana," katanya.
Disebutkannya, untuk pelaksanaan ekshumasi lanjutan berupa otopsi akan dilaksanakan di RSUP M Djamil Padang, yang dilakukan oleh Dokter profesional dari akademisi. "Bukan dari Polri," sebutnya.
Ia menekankan, bahwa pelaksanaan ekshumasi ini bukanlah dari Dokter Polri. Namun, pihaknya hanya mendampingi demi kelancaran kegiatan atau proses ekshumasi terhadap jasad Afif Maulana.
Sedangkan semua proses diserahkan sepenuhnya kepada Dokter Forensik yang telah hadir di Kota Padang. "Kami dari awal bersama Kompolnas dan lainnya sudah bersama-sama menyaksikan proses penggalian makam," katanya.
Pihaknya akan mengikuti proses ini secara profesional dari rangkaian kegiatan ekshumasi ini. Ia menganggap adanya istilah otopsi ulang adalah hal yang wajar, karena untuk memastikan bagaimana proses hukum tetap berjalan.
Baca juga: Jenazah Afif Maulana Tinggal Rangka: Kesaksian Warga Padang yang Ikut Bongkar Makam

"Kami yakini tetap tegak lurus, tidak merekayasa. Kami akan profesional menangani hal ini, termasuk pelaksanaan ekshumasi hari ini yang merupakan bagian dari profesional pekerjaan," ujarnya.
Pihaknya dari Polda Sumbar bersama dengan Polresta Padang akan mengikuti prosedur dari berbagai pihak yang akhirnya menghadapkan hari ini dilaksanakan ekshumasi.
Apapun hasilnya yang dilakukan oleh kepolisian maupun Dokter Forensik dalam hal ini dalam rangka penyelidikan lebih lanjut. Hal itu untuk memastikan ada atau tidaknya tindak pidana.
"Kalau sudah ada kepastian, itu baru proses penyidikan. Kita informasikan bahwa Polri dalam hal ini Polda Sumatera Barat khususnya penyidik Reskrim Polresta Padang yang dibackup oleh Dit Reskrimum Polda Sumbar sampai saat ini masih melaksanakan penyelidikan secara profesional," sebutnya.
Irjen Pol Suharyono selaku Kapolda Sumbar mengaku mematuhi aturan dari Dokter Forensik. Ia mengaku pada saat proses ekshumasi hanya berada di luar dan tidak masuk melihat jasad di dalam.
Baca juga: Momen Kapolda Sumbar Bersama Keluarga Afif Maulana saat Pembongkaran Makam untuk Ekshumasi Jenazah
Ia sangat bersyukur atas proses ini, dan dihimbau kepada masyarakat umum, akademisi ataupun praktisi memaklumi adanya hal ini. Diharapkannya permasalahan ini segera berakhir, karena kita masih dihadapkan dengan banyak pekerjaan.
"Harapannya masyarakat juga memahami, memaklumi dengan adanya upaya ini. Hal ini adalah upaya hukum yang memang harus dilakukan," pungkasnya.
2. Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli Agam Gelar Rapat Bersama Masyarakat, Cari Solusi Kasus Asusila Guru
Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli menggelar pertemuan penting dengan berbagai elemen masyarakat di Kenagarian Canduang Koto Laweh, Kabupaten Agam, Rabu (7/8/2024).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas solusi atas kasus guru yang cabuli puluhan siswa yang mengguncang MTI Canduang dan masyarakat setempat.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wali Nagari, Wali Jorong, Badan Musyawarah (Bamus), Kerapatan Adat Nagari (KAN), pemuda, dan ketua-ketua lembaga yang ada di kenagarian tersebut.
Kepala Aliyah MTI Canduang, Candra mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk membahas dan mencari solusi atas kasus pelecehan seksual yang telah mengguncang MTI Canduang dan masyarakat setempat.
Dalam suasana yang penuh keterbukaan dan musyawarah, seluruh peserta sepakat untuk mendukung penuntasan kasus tersebut dengan secara transparan dan diserahkan kepada pihak MTI Canduang.
Baca juga: Masyarakat Boikot MTI Canduang Agam, Begini Respon Pihak Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli

"Kami berharap pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk memperkuat kerjasama antara yayasan dan masyarakat demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Canduang Koto Laweh," kata Candra.
Sementara itu, perwakilan pemuda dan masyarakat, Budi Anda menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi.
Budi juga secara resmi mencabut boikot dan mosi tidak percaya yang sebelumnya diajukan terhadap Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami berterima kasih kepada Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli yang telah bersedia berdialog dan mendengarkan aspirasi kami. Kami berharap dengan adanya kerjasama ini, kasus pelecehan seksual dapat ditangani dengan sebaik-baiknya dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat," ujar Budi.
Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli menyambut baik langkah tersebut dan berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan masyarakat dalam menyelesaikan kasus ini secara tuntas.
Baca juga: POPULER SUMBAR: MTI Canduang Diseruduk, Penemuan Kerangka di 50 Kota, dan Penangguhan Formasi CPNS
Selain itu, Budi dan tokoh masyarakat yang hadir mengapresiasi langkah cepat yang telah dilakukan oleh manajemen yayasan dan MTI Candung dalam menuntaskan masalah ini.
Mereka mengakui bahwa tindakan proaktif yang diambil telah memberikan harapan bagi masyarakat untuk mendapatkan keadilan dan memastikan lingkungan yang aman.
Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan yayasan dengan masyarakat canduang koto laweh merumuskan MOU demi kemaajuan Madrasah-madrasah dan sekolah sekolah yang ada di Nagari Canduang Koto Laweh.(*)
3 Berita Populer Sumbar: Harga TBS Sawit, Harga Bawang Merah Naik, Women Run 2025 di Bukittinggi |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Petani Salimpaung Ditangkap, Penipuan Umrah, Jalan Berlubang |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: In Dragon Dihukum Mati, Kakek di Payakumbuh Cabuli Cucu Kandung |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Karyawan PT BSI Demo Tuntut Gaji 4 Bulan, Cerita Korban Penipuan Umrah |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Harga TBS Sawit dan Bidan Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.