Kasus Kematian Afif Maulana
Kapolda Sumbar: Afif Tewas Bukan Disiksa Polisi, Luka Lebam dan Rusuk Patah Gegara Jatuh ke Sungai
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, menjelaskan kronologi tragis kematian Afif Maulana (13) yang disebabkan oleh kecelakaan di Sunga
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
Polisi tidak pernah menemukan Afif yang baru diketahui setelah 9 jam kemudian pada Minggu (9/6/2024) pukul 11.55 WIB dengan kondisi meninggal dunia di Batang Kuranji.
Ia menyebut sudah berkoordinasi dan konfirmasi ke dokter forensik bahwa orang yang sudah meninggal lebih dari 9 jam itu akan muncul lebam mayat yang ada di sekujur tubuhnya.
Sementara, luka lecet di tubuh jasad Afif, diduga karena terjatuh dari motornya.
"Jadi terpisah antara bagaimana cerita di Polsek Kuranji dengan apa yang terjadi di atas jembatan itu, karena kejadiannya Afif Maulana tidak pernah ada di antara 18 orang yang dibawa ke Polsek itu," imbuh dia.
Baca juga: Komisi III DPR RI Desak Polda Sumbar Transparan Soal Dugaan Penyiksaan Remaja oleh Polisi
Orang Tua Afif Tak Yakin Anaknya Ikut Tawuran hingga Loncat ke Sungai
Tangis Anggun Anggriani (32) pecah, ia masih diselimuti kesedihan lantaran anak sulungnya Afif Maulana (13) kini telah tiada. Afif meninggal dunia dan jasadnya ditemukan mengambang di bawah jembatan Kuranji Kota Padang pada Minggu (9/6/2024) siang.
Anggun meyakini bahwa anaknya tidak terlibat tawuran saat dini hari sebelum meninggal. Apalagi, Afif diduga disiksa oleh oknum kepolisian saat itu.
"Saya tidak menerima, anak di bawah umur, ga mungkin dia pegang pedang sebesar itu. Saya tahu kali anak saya kek mana. Tak pernah dia melakukan kek gitu. Sehari-hari dia kalau keluar rumah hanya main futsal sama dengan teman sebaya. Biasa jam 22.00 WIB malam udah tidur di rumah," kata Anggun sambil terisak-isak, saat ditemui di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Senin (24/6/2024) sore.
Ia menjelaskan bahwa pada malam hari sebelum kejadian, Afid memang tidak di rumah, lantaran ingin makan dan nonton sepakbola bersama temannya, salah satunya saksi A, di daerah Cengkeh.
Ayah Afif, yakni Afrinaldi (36) dalam sambungan telepon mewanti-wanti agar anaknya tidak pulang ke rumah, karena sudah larut malam, untuk kemudian istirahat di rumah temannya saja.
Pada malam hari itu, Anggun dan Afrinaldi putus komunikasi dengan Afif. Panik tak ada kabar, Afrinaldi lalu mencari-cari keberadaan Afif.
Baca juga: Peringatan Hari Bhayangkara ke-78, Polda Sumbar Gelar Ziarah dan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan
Nahas bagi mereka, Afif dikabarkan meninggal dunia dan jasadnya mengapung di sungai di bawah Jembatan Kuranji Padang. Anggun menyebut, ia mendapat kabar duka itu dari pesan grup WhatsApp bahwa anaknya telah tiada.
Ia bercerita, Afif ialah anak yang baik. Di sekolah ia suka berbagi dan membantu teman-temannya. Afif anak yang hobi sepakbola dan futsal. Selain itu, punya cita-cita menjadi TNI angkatan laut.
Anggun pun berharap pelaku yang mengakibatkan anaknya meninggal dunia dihukum seberat-beratnya. "Saya berharap pelaku yang menganiaya anak saya dipecat. Hukum mati, pecat, baru terobati luka ini," kata dia.
Afrinaldi, ayah Afif juga menuturkan tak terima bahwa anaknya disebut jatuh atau melompat ke Sungai Batang Kuranji dari jembatan.
Putusan PTUN Padang Batalkan Hak Akses Autopsi Afif Maulana, Keluarga Ajukan Kasasi ke MA |
![]() |
---|
Keluarga Kecewa Polda Sumbar Hentikan Penyidikan Kasus Kematian Afif Maulana |
![]() |
---|
LBH Muhammadiyah & LBH Padang Desak Polisi Naikkan Status Kasus Kematian Afif Maulana ke Penyidikan |
![]() |
---|
Sidang Pembuktian Sengketa Informasi Publik Kasus Afif, Polda Sumbar Perbaiki Hasil Uji Konsekuensi |
![]() |
---|
Hasil Ekshumasi Afif Maulana Ungkap Kejanggalan, LBH Padang Desak Transparansi dari Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.