Kasus Kematian Afif Maulana

Tangis Ibu AM Pecah Tangisi Kepergian Anaknya, Minta Oknum Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

Tangis Anggun Anggriani (32) pecah, ia masih diselimuti kesedihan lantaran anaknya AM (13) kini telah tiada. AM meninggal dunia dan jasadnya ...

|
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
Foto: Wahyu Bahar/tribunpadang.com
Anggun Anggriani menunjukkan foto almarhum anaknya AM (13), pada Senin (24/6/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tangis Anggun Anggriani (32) pecah, ia masih diselimuti kesedihan lantaran anaknya AM (13) kini telah tiada. AM meninggal dunia dan jasadnya ditemukan mengambang di bawah jembatan Kuranji Kota Padang pada Minggu (9/6/2024) siang.

Anggun meyakini bahwa anaknya tidak terlibat tawuran saat dini hari sebelum meninggal. Apalagi, AM diduga disiksa oleh oknum kepolisian saat itu.

"Saya tidak menerima, anak di bawah umur, ga mungkin dia pegang pedang sebesar itu. Saya tahu kali anak saya kek mana. Tak pernah dia melakukan kek gitu. Sehari-hari dia kalau keluar rumah hanya main futsal sama dengan teman sebaya. Biasa jam 22.00 WIB malam udah tidur di rumah," kata Anggun sambil terisak-isak, saat ditemui di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Senin (24/6/2024) sore.

Ia menjelaskan bahwa pada malam hari sebelum kejadian, AM memang tidak di rumah, lantaran ingin makan dan nonton sepakbola bersama temannya, salah satunya saksi A, di daerah Cengkeh.

Ayah AM, yakni Afrinaldi (36) dalam sambungan telepon mewanti-wanti agar anaknya tidak pulang ke rumah, karena sudah larut malam, untuk kemudian istirahat di rumah temannya saja.

Pada malam hari itu, Anggun dan Afrinaldi putus komunikasi dengan AM. Panik tak ada kabar, Afrinaldi lalu mencari-cari keberadaan AM.

Nahas bagi mereka, AM dikabarkan meninggal dunia dan jasadnya mengapung di sungai di bawah Jembatan Kuranji Padang. Anggun menyebut, ia mendapat kabar duka itu dari pesan grup WhatsApp bahwa anaknya telah tiada.

Baca juga: KPAI Desak Polisi Ungkap Kematian Afif Maulana Siswa SMP Tewas di Padang Secara Transparan

Ia bercerita, AM ialah anak yang baik. Di sekolah ia suka berbagi dan membantu teman-temannya. AM anak yang hobi sepakbola dan futsal. Selain itu, punya cita-cita menjadi TNI angkatan laut.

Anggun pun berharap pelaku yang mengakibatkan anaknya meninggal dunia dihukum seberat-beratnya. "Saya berharap pelaku yang menganiaya anak saya dipecat. Hukum mati, pecat, baru terobati luka ini," kata dia.

Afrinaldi, ayah AM juga menuturkan tak terima bahwa anaknya disebut jatuh atau melompat ke Sungai Batang Kuranji dari jembatan.

"Ga masuk akal ciri-ciri di badannya ga seperti orang jatuh dari ketinggian," kata Afrinaldi.

"Kata A, posisinya saat malam itu, dia dari jalur lampu merah ke arah Balai Baru sebelah kiri jembatan. Kalau memang melompat atau jatuh harusnya posisinya di sebelah kiri. Ini malah ditemukan di tengah-tengah jembatan," tambahnya.

Ia berharap pelaku yang menyebabkan anaknya meninggal dihukum seberat-beratnya.

Menurut Anggun dan Afrinaldi, kondisi tubuh jasad AM menunjukkan adanya dugaan penyiksaan, yakni adanya lebam di berbagai bagian tubuh, termasuk bekas sepatu di bagian perut.

Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang meyakini ada penyiksaan yang dilakukan oknum kepolisian terhadap AM dan beberapa korban lainnya. Direktur LBH Padang Indira Suryani menyebut punya bukti-bukti yang menunjukkan tanda-tanda kekerasan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved