Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Pengalaman Dramatis Nispawati & Keluarga Berhasil Selamat dari Terjangan Banjir Bandang Agam Sumbar

Momen mencekam dialami Nispawati (45) warga Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Nispawati dan keluarga berhasil selamat dari

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Nispawati (45) saat diwawancarai di Posko Bencana Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Minggu (12/5/2024) 

Warga setempat tanpa persiapan apapun hanya bisa pasrah menunggu galodo itu mendatangi rumah mereka masing-masing.

"Airnya sangat besar, sehingga meluas kemana-mana," ujarnya.

Baca juga: Jalan Putus, Pertamina Pastikan Stok BBM di Bukittinggi dan Sekitar Aman, akan Suplai dari Riau

Air yang meluas dengan batu hampir sebesar mobil dan motor menerobos dinding-dinding rumah warga.

Banjir bandang tersebut menghanyutkan kedai harian semi permanennya dan mobil.

Kedai itu hanyut beserta isinya yang tidak terlihat lagi puing material dan isi kedainya.

"Entahlah, puing bangunannya saja tidak ketemu lagi," ucapnya.

Beruntung fisik mobilnya masih terlihat meski sudah hampir setengah penyok, menahan batu besar yang terbawa banjir.

Siswa sekolah dan polisi bahu membahu membersihkan material banjir di Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024).
Siswa sekolah dan polisi bahu membahu membersihkan material banjir di Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Nasib mujur rumah Martias masih berdiri, meski kaca-kaca pecah dan bagian dalamnya dipenuhi lumpur.

Sekarang Martias dan keluarga hanya menyisakan pakaian di badan yang basah terendam banjir. Stok makanan sudah hampir habis.

Pengungsi Butuh MCK

Puluhan pengungsi yang berads di Posko Tanggap Bencana di SD N 08 Kubang Duo Koto Panjang, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) masih membutuhkan sejumlah bantuan.

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus mengatakan total pengungsi yang ada di posko sebanyak 74 pengungsi.

Menurut Firdaus, yang paling dibutuhkan oleh pengungsi adalah peralatan Mandi, Cuci, Kakus (MCK).

Baca juga: Warga Koto Baru Kubang Putih Bahu Membahu Bersihkan Material Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

"Yang paling dibutuhkan yaitu peralatan MCK, seperti pakaian dalam, popok, sabun mandi dan lain sebagainya," ungkapnya, Senin (13/5/2024).

"Hal-hal itu dibutuhkan karena banyak dari warga yang tidak bisa menyelamatkan barang-barangnya ketika banjir, karena hanya bisa menyelamatkan diri," sambungnya.

Selain itu, kata Firdaus, khusus bantuan sembako, pakaian hingga alas tidur sudah banyak yang memberikan.

"Sembako, pakaian, alas tidur sudah cukup. Tapi alat-alat MCK yang masih banyak kurang, jadi kalau bisa bantuan-bantuan yang seperti itu bisa di prioritaskan saat ini," pungkasnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved