Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga Koto Baru Kubang Putih Bahu Membahu Bersihkan Material Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

Pasca banjir bandang, Sabtu (11/5/2024), warga jorong Koto Baru, Kubang Putih, Banuhampu, Agam, mulai bersihkan material banjir, Senin (13/5/2024).

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
Warga Koto Baru Kubang Putih Bahu Membahu Bersihkan Material Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar - dua-orang-anak-sedang-membersihkan-alas-kasur-di-kali-kawasan-Koto-Baru.jpg
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Dua orang anak sedang membersihkan alas kasur di kali kawasan Koto Baru, Kubang Putih, Banuhampu, Agam pasca banjir bandang melanda daerah tersebut, Senin (13/5/2024)
Warga Koto Baru Kubang Putih Bahu Membahu Bersihkan Material Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar - dua-orang-anak-sedang-membersihkan-alas-kasur-di-kali-kawasan-Koto-Barud.jpg
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Tas Sekolah dan tas kerja sedang dijemur warga Korong Koto baru, Kubang Putih, Banuhampu, Agam Sumbar, pasca banjir bandang, Senin (13/5/2024.

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pasca banjir bandang, Sabtu (11/5/2024), warga jorong Koto Baru, Kubang Putih, Banuhampu, Agam, mulai bersihkan material banjir, Senin (13/5/2024).

Pembersihan material ini dilakukan oleh warga secara bersama-sama, baik tua, muda sampai anak-anak turut aktif membersihkan material banjir.

Mulai dari mengangkat, menggali dan menyemprot material hingga lumpur banjir dilakukan masyarakat, sembari bercengkrama.

Sedangkan ibuk-ibuk dan anak-anak mencuci sejumlah pakaian dan alat tidur di kali.

Seorang warga Erni, mengaku pembersihan material ini dilakukan mengingat situasi banjir susulan belum terlihat.

"Sekarang kami bersihkan saja dulu, kalau memang banjir lagi, kami bersihkan lagi," ujarnya.

Ia mengaku pembersihan material banjir sampai saat ini di Koto Baru masih menggunakan tenaga manusia, belum ada bantuan alat dari pemerintah.

Baca juga: Gedung Sekolah Diterjang Banjir Bandang, Murid SD 03 Koto Tuo Agam Sumbar Belajar di MDA Terdekat

Warga bersama sanak keluarganya dari wilayah tentang ga turut serta membersihkan material ini.

Warga lainnya Harmon Ruslan, mengaku banjir baru pertama kali terjadi di Koto Baru.

"Sebelumnya sudah beberapa kalai lahar dingin, belum pernah sampai ke sini," ujarnya.

Bahkan warga juga acuh, meski kondisi cuaca hujan jelang banjir datang.

Warga hanya mendengar bunyi gemuruh keras sewaktu banjir akan melanda daerahnya.

"Jadi memang tidak ada yang menyangka akan sampai banjir seperti ini," jelasnya.

Ia menyebut, banjir serupa ini baru pertama terjadi, dugaannya banjir terjadi karena lahar dingin Gunung Marapi.

"Materialnya kebanyakan pasir dan batu kerikil, tidak ada batu besar ataupun pohon terbawa sampai sini," ujarnya.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved