Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Masih Level III, Pemkab Agam Perpanjang Status Tanggap Bencana Sebulan

Pemerintah Kabupaten Agam menambah masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Marapi hingga satu bulan ke depan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kalak..

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Fuadi Zikri
Pemkab Agam
Suasana rapat lintas sektoral pembahasan aktivitas Gunung Marapi di Kodim 0304/Agam, Rabu (24/1/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pemerintah Kabupaten Agam menambah masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Marapi hingga satu bulan ke depan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kalaksa BPBD Agam, Bambang Warsito saat dikonfirmasi, Rabu (24/1/2024).

Bambang menyebutkan status tanggap darurat bencana akan dilanjutkan dari tanggal 25 Januari hingga 25 Februari 2024.

"Ini berdasarkan hasil rapat lintas sektoral bersama pihak-pihak terkait bahwasanya melihat dari aktivitas Gunung Marapi masih berada pada level III, maka dari itu statusnya dilanjutkan," ujar Bambang.

Sebelumnya status siaga darurat ditetapkan sejak 10 Januari dan berakhir pada 24 Januari 2024 ini.

Menurut Bambang keberadaan posko maupun petugas di tiga posko yang ditetapkan, tetap dipertahankan hingga sebulan ke depan.

"Kita juga akan terus melakukan kegiatan sesuai dengan rekomendasi, seperti menghimbau masyarakat, mengingatkan dan yang lainnya sesuai dengan rekomendasi PVMBG," pungkasnya.

Baca juga: PVMBG Rilis Hasil Evaluasi Aktivitas Gunung Marapi: 9 Letusan dan 98 Hembusan Sepekan, Status Siaga

Evaluasi Aktivitas Marapi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis hasil evaluasi aktivitas Gunung Marapi Sumatera Barat dari periode tanggal 16-22 Januari 2024, Rabu (24/1/2204).

Menurut Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 300-600 meter di atas puncak.

"Teramati juga erupsi atau letusan dengan tinggi kolom 500-600 meter di atas puncak, kolom erupsi berwarna kelabu. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. Suhu udara sekitar 19-27 derajat celsius," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan instrumental kegempaan Gunung Marapi didominasi oleh gempa hembusan.

"Rincian kegempaan selengkapnya adalah terekam 9 kali gempa erupsi/letusan, 98 kali gempa hembusan, 4 kali gempa low frequency, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 7 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 13 kali gempa tektonik jauh, dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5-4 mm (dominan 1 mm)," terangnya.

"Data tiltmeter Stasiun Batupalano dalam satu minggu terakhir cenderung menunjukkan kenaikan (inflasi) baik pada sumbu tangensial maupun radial," sambungnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Marapi kembali Erupsi Rabu Siang, Kolom Abu Tidak Teramati

Hendra menyebutkan, sebagai upaya mitigasi, tingkat aktivitas Gunung Marapi telah dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak tanggal 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved