Gunung Marapi Erupsi

Petani di Batu Palano Agam Harus Tambah Biaya untuk Selamatkan Ladang Tertutup Abu Vulkanik Marapi

"Jika disiram dengan air tidak bisa mencegah, tetap layu dan kering, tidak bisa dijual dengan harga normal. Harganya merosot," pungkasnya.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
ABU VULKANIK MARAPI- Petani, Edison saat memberikan keterangan di Jorong Simpang Tigo, Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/10/2025) siang. Edison sebut berusaha menyiram tanamannya dengan harapan masih bisa hidup dan bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Sejumlah petani di Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat harus menambah biaya untuk menambah pupuk tanamannya akibat ditutupi abu dari erupsi Gunung Marapi.

Diketahui, Gunung Marapi Sumbar erupsi pada Selasa (14/10/2025) sekira pukul 03.52 WIB.

Abu tersebut menutupi kawasan ladang milik petani, sehingga membuat sejumlah pemilik ladang merasa khawatir bakal gagal panen.

Salah satu cara untuk mengantisipasi gagal panen adalah dengan menambahkan pupuk terhadap tanamanan yang terkena abu vulkanik tersebut.

Baca juga: Hadir di KTT Perdamaian Gaza, Bukti RI Terdepan Menjaga Ketertiban Dunia

Namun, biaya menjadi kendala bagi sebagian petani.

Petani di Jorong Simpang Tigo, Nagari Batu Palano bernama Sofia mengatakan bahwa tanaman di ladangnya bisa diminimalisir agar tidak terjadi gagal panen dengan melakukan perawatan ekstra.

"Bisa dilakukan dengan pembersihan dan diberi pupuk, tentu akan menelan biaya. Itu yang sulit bagi kami sebagai petani, tidak ada lagi modal," ucapnya.

Petani lainnya, Rosita mengatakan sayur yang ditanam jika terkena abu vulkanik menjadi layu dan kering.

Baca juga: Baru Tiba dari Mesir, Prabowo Beberkan Isi KTT Gaza: Gencatan Senjata Berjalan Jadi Awal Perdamaian

"Jika disiram dengan air tidak bisa mencegah, tetap layu dan kering, tidak bisa dijual dengan harga normal. Harganya merosot," pungkasnya.

"Cara mengatasinya disemprot dengan racun, tentu mengeluarkan biaya lagi," sambung Rosita.

Lalu, TribunPadang.com juga meminta keterangan kepada petani lainnya bernama Edison mengaku berusaha mencuci tanamannya dengan air, berharap masih bisa tumbuh.

"Dicoba juga mencuci, daripada tidak makan," sebutnya.

Kendati demikian kata Edison, beberapa sayur memang tidak bisa diatasi jika sudah terkena abu vulkanik Marapi.

Baca juga: Gempa Magnitudo 2,2 Guncang Pasaman pada Kedalaman 27 Km Sore Ini

"Kalau sawi sudah besar dan siap panen itu tidak bisa lagi diselamatkan, karena langsung membusuk. Kalau kecil, masih ada harapan sedikit," katanya.

"Tomat juga sama, jika sudah terkena abu vulkanik langsung busuk dan tidak bisa dijual," ujarnya.

Sayur dan tanaman lainnya seperti cabai, terong, kol, selada juga langsung berdampak.

"Bisa diselamatkan, namun sering busuk, hasilnya tidak maksimal," tambahnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved