Gunung Marapi Erupsi
BPBD Sumbar Tingkatkan Kewaspadaan Cuaca Ekstrem di Sekitar Gunung Marapi
BMKG sudah mengingatkan masyarakat di sekitar radius tiga kilometer dari kaki Gunung Marapi agar berhati-hati.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem di sekitar kawasan Gunung Marapi yang hingga kini masih mengalami erupsi.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Era Sukma Munaf, mengatakan pihaknya terus memantau kondisi cuaca yang kini tergolong ekstrem, dengan intensitas hujan yang cenderung meningkat hingga akhir tahun.
“Gunung Marapi masih erupsi, dan saat ini kita juga berada dalam kondisi cuaca ekstrem. Informasi dari BMKG, hujan di Sumbar berada pada kategori lembat hingga sedang,” ujar Era Sukma Munaf saat diwawancarai TribunPadang.com, Selasa (14/10/2025).
Era menjelaskan, masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar kaki Gunung Marapi diminta untuk lebih waspada terhadap potensi hujan deras yang dapat memicu banjir lahar dingin.
Baca juga: Damkar Padang Terima Dua Laporan Penyelamatan Ular Piton di Permukiman Warga dalam Sehari
“BMKG sudah mengingatkan masyarakat di sekitar radius tiga kilometer dari kaki Gunung Marapi agar berhati-hati. Saat ini status Gunung Marapi masih waspada,” katanya.
Terkait sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi, Era menyebut sistem tersebut kini dalam kondisi aktif dan berfungsi baik.
“EWS berada di bawah koordinasi langsung BNPB. Saat ini sudah ada empat unit EWS yang aktif di aliran sungai Gunung Marapi. Jika terjadi peningkatan debit air atau material vulkanik, alat itu akan memberikan peringatan dalam bentuk bunyi sirine,” jelasnya.
Selain memantau peringatan dini, BPBD Sumbar juga berkoordinasi dengan BPBD Tanah Datar untuk melakukan pemantauan aliran sungai secara rutin.
Baca juga: Chord Lagu Minang Maafkan Kato Nan Tadorong - Dwi Anggraini: Baliak Lah Uda

“Kami minta BPBD Tanah Datar untuk terus memantau kondisi sungai, baik secara langsung maupun menggunakan drone, guna melihat situasi di hulu Gunung Marapi,” tambahnya.
Dengan kondisi cuaca yang belum stabil, BPBD Sumbar mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama di wilayah yang rawan aliran lahar dan longsor.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa (14/10/2025) pagi.
Ketua Pos PGA Bukittinggi, Ahmad Rifandi mengatakan erupsi Gunung Marapi tersebut terjadi sekira pukul 03.52 WIB.
Baca juga: Momen Prabowo Disambut Tepuk Tangan Meriah Pemimpin Dunia saat Disebut Trump di KTT Perdamaian Gaza
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 14 Oktober 2025 pukul 03.52 WIB," kata Ahmad Rifandi.
Namun kata Ahmad Rifandi, kolom abu dari erupsi Gunung Marapi Sumbar kali ini tidak teramati lantaran tertutup kabut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi ± 1 menit 11 detik," tambahnya.
Abu Tebal Gunung Marapi Selimuti Sungai Pua Agam, Ladang Petani Hangus Tak Bisa Panen |
![]() |
---|
Abu Erupsi Gunung Marapi Hujani Sungai Pua Agam, Jalan dan Ladang Petani Terdampak |
![]() |
---|
Gunung Marapi di Sumbar Kembali Erupsi Selasa Pagi, Kolom Abu Tak Terlihat Karena Kabut |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Kamis Malam, Lontarkan Kolom Abu Setinggi 1.200 |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Dua Kali Erupsi Awal Oktober, Kolom Abu Capai 1.500 Meter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.