Gunung Marapi Erupsi

Banyak Petugas Pencari Korban Erupsi Marapi Kena Kram hingga Luka, Relawan Bantu Perawatan

Relawan FORTGANA (Fort De Kock Tanggap Bencana) Universitas Fort De Kock Bukittinggi bantu menangani petugas yang kelelahan

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Relawan FORTGANA (Fort De Kock Tanggap Bencana) Universitas Fort De Kock Bukittinggi bantu menangani petugas yang kelelahan setelah mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi, Selasa (5/12/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Relawan FORTGANA (Fort De Kock Tanggap Bencana) Universitas Fort De Kock Bukittinggi bantu menangani petugas yang kelelahan setelah mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi, Rabu (6/12/2023).

Tim gabungan terdiri dari Tim SAR, TNI/Polri, masyarakat sekitar, relawan bekerja sama bahu membahu untuk mengevakuasi korban yang masih ada di atas.

Suci salah satu relawan Fortgana mengatakan bahwa hadir membantu dalam proses pencarian sebagai tim medis yang berada di Posko Marapi Via Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.

Suci dan rekan-rekannya membantu mengobati petugas dari tim gabungan yang mengalami masalah kesehatan atau terluka pada saat melakukan evakuasi.

"Kami di sini sebagai tim medis membantu tim gabungan yang mengalami masalah setelah melakukan evakuasi terhadap korban," kata Suci.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi Makan Korban, Polda Sumbar bakal Mintai Keterangan BKSDA

Kata dia, kebanyakan kondisi dari petugas yang melakukan evakuasi ke atas puncak gunung mengalami kelelahan pada pencarian hari Selasa (5/12/2023).

Ia menyebutkan, banyak yang mengalami kram pada bagian kaki setelah melakukan pencarian, dan turun pada sore hari membawa jenazah dari korban erupsi Gunung Marapi.

Hal itu dikarenakan medan yang terjal dan jarak tempuh yang jauh, serta jalan licin akibat hujan pada saat proses evakuasi turun sempat turun.

"Kebanyakan petugas yang turun mengalami kelelahan, kakinya kram, dan ada yang luka," pungkasnya. 

Diketahui, Gunung Marapi Sumatera Barat ini mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023). Hal itu mengakibatkan 75 orang pendaki terjebak dan 52 orang dinyatakan selamat.

Baca juga: Bupati Andri Warman Kunjungi, Posko Bencana Erupsi Gunung Marapi

Namun, sebanyak 22 orang sudah berhasil dievakuasi dengan kondisi meninggal dunia. Sedangkan, pencarian masih berlanjut untuk mencari satu korban lagi.

Sedangkan Tim DVI Polda Sumbar sudah berhasil mengidentifikasi enam orang korban pada pagi hari ini.

Keenam korban yang baru saja diidentifikasi bernama Lenggo Baren (19), Zikri Habibi (19), Novita Intan Sari (39), Liarni (22), Ilham Nanda Bintang (21), dan Frengky Candra Kusuma (23).(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved