Banjir di Pasaman

Usai Banjir, Puluhan Kubik Kayu Diduga Bekas Illegal Logging Terdampar di Aliran Batang Panapa

Kepala BPBD Pasaman, Alim Bazar menyampaikan sedikitnya 60 kubik kayu dibawa arus saat banjir bandang menerjang Panapa, Lubuk Sikaping pada Sabtu ...

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Penampakan potongan-potongan kayu yang menyumbat aliran sungai dan jembatan di Lubuk Sikaping, Pasaman Barat pasca-banjir, Senin (4/12/2023). Banjir terjadi pada Sabtu (2/12/2023) malam. 

Ia menyampaikan, banjir terjadi akibat meluapnya Batang (sungai) Panapa pada Sabtu (2/12/2023) malam, yang dipicu hujan deras sejak Sabtu (2/12/2023) sore.

Air sungai mulai melupa sekitar pukul 20.30 WIB dan perlahan-lahan air naik ke badan jalan. Puncaknya sekitar pukul 21.30 WIB air meluap hingga ke jalan dan masuk ke dalam rumah warga.

Ia mengatakan baru saat ini banjir begitu besar melanda Panapa, Lubuk Sikaping. Hal itu diduga karena adanya potongan-potongan kayu yang menutupi aliran sungai di Jembatan Sungai Panapa.

"Potongan kayu begitu banyak. Kayu besar juga menutupi aliran air di bawah jembatan sehingga air meluap ke atas dan merendam rumah warga," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pasaman, Alim Bazar saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya telah berada di lapangan untuk membersihkan material yang dibawa banjir.

“Saat ini kita sudah di lokasi menunggu alat berat dari PUPR Kabupaten. Kita bersihkan dulu material lumpur dan kayu yang dibawa banjir, baru nantinya kita menyisir rumah warga yang terdampak,” sebutnya.

Baca juga: Banjir Bandang yang Landa Lubuk Sikaping Pasaman Terjadi Malam Hari, Ketinggian Air Capai 1 Meter

Soal dampak banjir, Alim Bazar menyebut saat ini pihaknya masih mendatanya.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved