Kabut Asap di Sumbar
Kualitas Udara Kota Padang Sudah Mirip di Jakarta, Sama-Sama Tidak Sehat
Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) menilai kualitas udara di Kota Padang sudah mirip seperti di Jakarta yakni sama-sama tidak sehat.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) menilai kualitas udara di Kota Padang sudah mirip seperti di Jakarta yakni sama-sama tidak sehat.
Diketahui, penurunan kualitas udara terjadi akibat kabut asap melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
WALHI meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbarataupun Pemerintah kota Padang melakukan mitigasi terkait dampak kualitas udara tidak sehat yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
Direktur WALHI Sumbar Wengki Purwanto mengatakan pihaknya telah melakukan analisis terkait kualitas udara di Sumbar khususnya Kota Padang.
"Indeks kualitas udara dan polusi udara di Kota Padang masuk kategori yang tidak sehat utamanya kepada kelompok sensitif atau rentan, seperti ibu hamil, balita, lansia," ujar Wengki menjawab TribunPadang.com, Kamis (14/9/2023).
Mengenai kualitas udara itu, kata dia lagi, perlu menjadi perhatian khusus pemerintah, misalnya agar sedapatnya Pemrov Sumbar atau Pemda kabupaten/ kota memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, ataupun bila harus tetap beraktivitas di luar ruangan agar menggunakan masker.
Baca juga: Jarak Pandang Turun di Bandara Minangkabau Dampak Kabut Asap, Pengelola Siagakan Lampu Penerangan
Adapun menurut WALHI Sumbar, kualitas udara Kota Padang bahkan setara dengan DKI Jakarta.
"Perbandingan sendiri yang kita lihat khusus hari ini, kualitas udara Padang dan Jakarta sama-sama tidak sehat bagi kelompok sensitif, indeks kualitas udaranya di angka yang sama," ujar Wengki.
"Jadi ketika tim kami coba cek, indeks kualitas udaranya sama perhari ini, dengan alat ukur yang sama," tambahnya.
Dilihat TribunPadang.com pada laman Iqair.com pada pukul 16.30 WIB, indeks kualitas udara dan polusi udara di Kota Padang ialah PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Kota Padang 7.1 kali.
Tingkat polusi udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks kualitas udara 101 AQI US.
Sementara, untuk DKI Jakarta, kualitas udaranya juga tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks kualitas udara 142 AQI US, dengan konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 10.5 kali.
Baca juga: Kabut Asap di Padang, Puskesmas Ulak Karang Catat Peningkatan Kasus ISPA, 14 Hari 136 Kasus
Selain itu, dilihat dari ISPUnet KLHK pukul 17.15 WIB, indeks standar pencernaan udara (ISPU) Kota Padang di angka 75 (sedang) dengan status tingkat kualitas udara masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan.
Lebih lanjut Wengki mengatakan bahwa kabut asap yang menyelimuti Sumbar dikarenakan ada kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di provinsi tetangga Sumbar.
Khusus di Sumbar, sejak 1 hingga 14 September 2023 pihaknya mencatat ada lebih kurang 99 titik api di beberapa kabupaten.
| Imbauan Pemda Terkait Kabut Asap Belum Cukup, Ombudsman Sumbar Minta Tingkatkan Layanan Promkes |
|
|---|
| Kualitas Udara Padang Membaik Pasca Diguyur Hujan, Masuk Kategori Sedang |
|
|---|
| Kasus ISPA di Padang Melonjak karena Kabut Asap, Capai 1.400 Kasus Awal Oktober |
|
|---|
| Wali Kota Padang Pertimbangkan Belajar Daring Jika Kualitas Udara Semakin Buruk |
|
|---|
| Pemko Padang Bagikan 26 Ribu Masker Kurangi Dampak Kabut Asap |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.