Kabut Asap di Sumbar

Kabut Asap di Padang, Puskesmas Ulak Karang Catat Peningkatan Kasus ISPA, 14 Hari 136 Kasus

Puskesmas Ulak Karang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, sejak 1 hingga 14 September 2023

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Puskesmas Ulak Karang Kota Padang dijepret pada Kamis (14/9/2023). Puskesmas tersebut mencatat jumlah kasus penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meningkat mencapai 136 kasus. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Puskesmas Ulak Karang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, sejak 1 hingga 14 September 2023 jumlah kasus penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) mencapai 136 kasus.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Puskesmas Ulak Karang dr. Inna Rokendry Azwar saat ditemui di ruangannya, Kamis (14/9/2023).

dr. Inna mengatakan sebulan penuh pada Agustus 2023, jumlah kasus ISPA mencapai 210 kasus.

Ia menilai bahwa memang kecenderungan peningkatan kasus ISPA pada dua pekan di September 2023 ini, dibanding sebulan penuh di Agustus 2023.

"Baru 14 hari sudah 136 kasus, kayaknya ada peningkatan," ujar dr. Inna.

Baca juga: Kabut Asap di Padang Kian Parah, Diskes Sebut Belum Ada Peningkatan ISPA, Imbau Banyak Minum

Meskipun begitu, ia belum bisa memastikan bahwa kasus ISPA pada September 2023 ini merupakan dampak kabut asap yang menyelimuti Kota Padang sejak sekira dua pekan terakhir.

Berkenaan dengan itu, ia menyarankan agar masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan agar menggunakan masker.

Selain itu yang terpenting menurutnya ialah agar masyarakat meningkatkan daya tahan tubuh.

"Makan makanan yang bergizi, seperti buah, sayur, pokoknya 4 sehat 5 sempurna, dan juga istirahat yang cukup, dan tak lupa minum air putih yang banyak," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa ISPA lebih mudah terpapar kepada kelompok rentan, yakni lansia dan anak kecil.

Baca juga: Kabut Asap Masih Tebal, 20 Titik Panas Terdeteksi di Sumbar, Terbanyak di Sijunjung

"ISPA itu kan infeksi, bisa dari bakteri, virus. ISPA itu ada penularan, misalnya batuknya pindah. Bila terjadi dianjurkan memakai masker, dan buang dahak jangan sembarangan," tambah dia.

Diketahui sebelumnya, kabut asap menyelimuti Kota Padang dan daerah lainnya di Sumbar lebih dari 10 hari terakhir.

Pengamatan BMKG Minangkabau, kabut asap berasal titik api (hotspot) dari provinsi tetangga sebelah selatan Sumbar.

Selain itu, di Sumbar juga tercatat ada 20 titik api pada Kamis (14/9/2023) ini.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved