Kabut Asap di Sumbar

Kabut Asap di Padang Kian Parah, Dinkes Sebut Belum Ada Peningkatan ISPA, Imbau Banyak Minum

Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat terdapat 1.172 Kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada Minggu pertama September 2023.

|
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Pemandangan wilayah Kota Padang dari kampus Universitas Andalas terhambat kabut asap yang telah terjadi lebih dari 10 hari yang lalu, Rabu (13/9/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat terdapat 1.172 Kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada Minggu pertama September 2023.

Kepala Dinkes Padang, Sri Kurniayati mengatakan, secara umum kabut asap yang melanda Kota Padang belum menunjukan peningkatan kasus ISPA.

"Sudah dibandingkan bulan lalu dan bulan ini, tidak ada peningkatan ISPA karena kabut asap," ujar Sri Kurniayati, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Kabut Asap Masih Menyelimuti Sumbar, Prakirawan BMKG: di Padang Membaik saat Pagi hingga Siang Hari

Menurutnya, terdapat 1.172 Kasus ISPA pada minggu pertama September, tanggal 1 sampai 7 September 2023.

Sementara pada minggu kedua, September 2023 ini, sejak tanggal 8 sampai 13 September 2023 tercatat 937 kasus.

"Data ini masih berjalan, karena kabut asap kurangi aktivitas di luar ruangan," ujar Sri.

Meskipun begitu, Sri mengimbau masyarakat untuk tetap mengurangi kegiatan di luar ruangan dan perbanyak konsumsi air putih.

"Pentingnya menjaga kesehatan, daya tahan tubuh apalagi kondisi saat ini kabut asap," ujarnya.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, Edolatama Febrinal mengatakan, udara kabur akibat asap Kota Padang masih teramati secara vertikal terutama malam hingga dini hari, dan membaik saat pagi hingga siang hari.

Baca juga: Kabut Asap Masih Tebal, 20 Titik Panas Terdeteksi di Sumbar, Terbanyak di Sijunjung

Ia mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan update 14 September 2023 terdapat peningkatan konsentrasi PM2.5 menjadi rata-rata 27 (kategori sedang) dan PM10 menjadi rata-rata 31 (kategori baik) yang teramati di Stasiun GAW Koto Tabang.

Edolatama menjelaskan, penyebab sebaran asap masih disebabkan oleh titik api (hotspot). di provinsi tetangga sebelah selatan Sumbar.

Selain itu, di Sumbar juga masih terdapat titik api di beberapa wilayah.

Dari pantauan satelit (NASA_SNPP) hingga 14 September 2023, lanjut dia, terdapat 20 titik api di wilayah Sumbar.

20 titik api itu tersebar di beberapa kabupaten/ kota yakni di Pesisir Selatan, Sijunjung, dan Kabupaten Solok dengan tingkat kepercayaan sedang.

Ia merincikan, titik api terbanyak ada di Kabupaten Pesisir Selatan dengan jumlah 16 titik, lalu di Kabupaten Sijunjung ada 2 titik dan Kabupaten Solok sebanyak 2 titik.

Baca juga: Langit Sumatera Barat Masih Diselimuti Kabut Asap, Titik Panas Bertambah jadi 20

"Untuk arah angin pada ketinggian 500, 850, 1000, 1500, dan 3000, angin berasal dari Tenggara, sementara pada ketinggian 5000, angin berasal dari timur," katanya, Kamis (14/9/2023).

Diketahui sebelumnya, kabut asap menyelimuti Sumbar, termasuk Kota Padang lebih dari 10 hari yang lalu. 

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved