Kabut Asap di Sumbar

Langit Sumatera Barat Masih Diselimuti Kabut Asap, Titik Panas Bertambah jadi 20

Langit Sumatera Barat (Sumbar) termasuk Kota Padang masih diselimuti kabut asap lebih dari 10 hari.

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Pemandangan wilayah Kota Padang dari kampus Universitas Andalas terhambat kabut asap yang telah terjadi lebih dari 10 hari yang lalu, Rabu (13/9/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Langit Sumatera Barat (Sumbar) termasuk Kota Padang masih diselimuti kabut asap lebih dari 10 hari.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Herlan Widayana mengatakan bahwa kabut asap hari ini, Rabu (13/9/2023) tidak jauh berbeda dengan kemarin.

"Masih berada di kategori baik secara umum untuk wilayah Sumatera Barat," ujarnya kepada TribunPadang.com.

Ia mengatakan, sekilas bisa saja terlihat kabut asap di Padang lebih tebal hari ini, karena efek beberapa hari ini wilayah Padang tidak turun hujan.

Sementara itu, ia mengungkapkan bahwa titik panas (hotspot) di Sumbar bertambah dari kemarin.

Per hari ini, berdasarkan pantauan BMKG terdapat 20 titik panas di Sumbar.

Itu artinya, ada peningkatan jumlah titik panas di Sumbar dari kemarin yang hanya sembilan titik. Hal itu juga dibenarkan oleh prakirawan.

Baca juga: Kabut Asap 10 Hari Terakhir, 11 Titik Panas Terpantau di Sumatera Barat

"Sebarannya (peningkatan titik panas) bisa dilihat di peta, sebagian besar disekitar wilayah Sijunjung," kata dia.

Di samping itu ia menuturkan, arah angin masih sama dengan kemarin, yakni bertiup dari arah tenggara ke selatan.

Pantauan TribunPadang.com dari kampus Universitas Andalas (Unand) Padang, kabut asap menghambat penglihatan ke daerah perkotaan.

Biasanya, saat siang hari, di beberapa titik di Unand, pemandangan daerah perkotaan bahkan ke perairan Kota Padang bisa dilihat dengan mata telanjang.

Sebelumnya, prakirawan BMKG Minangkabau Edolatama Febrinal pada Selasa (12/9/2023) menuturkan bahwa peningkatan sebaran asap di wilayah Sumbar khususnya Kota Padang itu juga terkonfirmasi berdasarkan hasil pengamatan Stasiun GAW Koto Tabang, dengan peningkatan konsentrasi PM2.5.

Baca juga: 10 Hari Terakhir Langit Sumatera Barat Diselimuti Kabut Asap, BMKG Ungkap Penyebabnya

Ia mengungkapkan bahwa kabut asap yang terpantau di wilayah Sumbar khususnya Kota Padang berasal dari provinsi-provinsi tetangga, yakni di selatan Sumbar yang juga terlihat dari citra satelit.

"Ada kebakaran, bisa jadi hutan ataupun lahan yang disebut titik panas (hotspot) yang menyebabkan asap (smoke)," kata Edolatama menjawab TribunPadang.com, Selasa (12/9/2022) siang.

"Kemudian terbawa angin ke wilayah Sumbar, hal ini terlihat pada model bahwa angin pada ketinggian 500, 850, dan 1000 angin berasal dari Tenggara, sementara pada ketinggian 1500 dan 3000 angin berasal dari timur," ujarnya.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved