Yang Tersisa dari Pandemi: Siswa Nagari Terpelosok di Solok Terpaksa Putus Sekolah

Meski pandemi Covid-19 tidak berdampak besar terhadap perekonomian dan kesehatan warga di Nagari Aie Luo, Kabupaten Solok, namun tidak demikian halnya

|
Penulis: Nandito Putra | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Nandito Putra
Satu-satu sekolah dasar di Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kabupaten Solok, Rabu (10/5/2023). Adapun SMP dan SMA berjarak puluhan kilometer dari jorong berpenduduk 510 jiwa ini. 

Di Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, para siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang SMA tidak punya pilihan sekolah yang jaraknya dekat.

Baca juga: Imbas Banjir Bandang di Aie Luo Solok, 40 Hektar Lahan Pertanian Rusak dan Terancam Gagal Panen

Adapun Kecamatan Payung Sekaki hanya memiliki satu SMA yang berada di Nagari Sirukam. Dari Aie Luo, jaraknya sekitar 30 kilometer.

Itupun harus melewati jalan yang terjal dan belum dilapisi aspal. Sehingga kebanyakan siswa lebih memilih SMA yang dinilai lebih baik di Kota Solok.

Kebanyakan mereka yang bersekolah di Kota Solok tersebut menetap dengan menyewa indekos.

Pondok yang dibangun warga di lokasi yang bisa terakses1
Pondok yang dibangun warga di lokasi yang bisa terakses jaringan internet, Rabu (10/5/2023). Pondok ini digunakan siswa untuk belajar online saat pandemi. Di Jorong Kipek, sinyal internet belum masuk.

Nagari Aie Luo adalah nagari terakhir yang lokasinya tersuruk di lembah sempit dan berada di tengah hutan lebat.

Aie Luo berbatasan langsung dengan Kecamatan Tigo Lurah yang hingga saat ini masih menyandang status 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Sulit menjelaskan bagaimana perjuangan mengunjungi Nagari Aie Luo, terkhusus lagi Jorong Kipek, yang sangat terisolir.

Baca juga: Mengunjungi Daerah Terisolir Nagari Aie Luo Solok, Warga Sebut Jalan Mulus Tak Sampai 1 Kilometer

Jalan satu-satunya menuju daerah ini masih tanah yang belum dilapisi aspal. Beberapa ratus meter sudah dibeton, tapi kini kondisinya rusak parah.

Padahal Kipek adalah jorong terpadat di Aie Luo. Setengah penduduk nagari itu tinggal di Kipek.

Masyarakat Jorong Kipek berharap agar pemerintah segera membangun jalan yang bagus dan layak di desa mereka.

Selama ini, kata salah seorang warga bernama Doni, pemerintah sedikit sekali memerhatikan nagarinya.

Doni mengatakan sulitnya akses jalan di Jorong Kipek membikin kehidupan warga berjalan di tempat, termasuk akses terhadap layanan pendidikan.

Padahal nagari ini memiliki potensi dan sumber daya alam yang memadai.

"Saya berharap agar nagari kami diperhatikan juga. Selama saya hidup, tidak pernah jalan di sini diperbaik," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved