Jalan Rusak di Sumbar
Minim Penerangan di Ruas Jalan Provinsi, Warga Nagari Pagadih Agam Gelap Gulita di Malam Hari
Berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota, membuat masyarakat Nagari Pagadih tidak mendapat akses yang adil di Sumatera Barat
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Belum semua daerah mendapatkan fasilitas penerangan jalan yang layak di Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu seperti yang dirasakan oleh warga di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.
Nagari yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota itu belum mendapat akses penerangan seperti lampu jalan.
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, di Nagari Pagadih sangat minim penerangan lampu jalan. Padahal, kawasan itu disebut sebagai ruas Jalan Provinsi.
Selain minimnya penerangan, akses jalan di Nagari Pagadih juga masuk kategori tidak layak. Sebab, belum sepenuhnya memiliki aspal dan berlubang hingga digenangi air jika hujan turun.
Baca juga: Mengunjungi Daerah Terisolir Nagari Aie Luo Solok, Warga Sebut Jalan Mulus Tak Sampai 1 Kilometer
Tidak adanya penerangan saat malam hari di Jalan Provinsi di Nagari Pagadih itu, telah berlangsung sejak lama. Akibatnya, masyarakat di sekitar Nagari Pagadih sudah mulai terbiasa dengan keadaan itu.
Wali Jorong Tigo Kampuang (sekelas dusun), Edo mengatakan, masyarakat yang melewati Jalan Provinsi di Nagari Pagadih itu harus menggunakan senter atau alat penerang pribadi.
"Dulu sempat ada lampu jalan, tapi ternyata dilarang karena ada aturan tidak boleh mengambil arus langsung ke tiang listrik di pinggir jalan," kata Edo kepada TribunPadang.com, Rabu (10/5/2023) malam.
Edo menyampaikan, akibat tidak ada penerangan di Jalan Provinsi Nagari Pagadih itu, pihaknya telah berdiskusi dengan warga untuk iuran membangun penerangan lampu jalan.
Namun, kata Edo, inisiasi itu tidak jadi terealisasi, sebab ditakutkan memberatkan masyarakat sekitar Nagari Pagadih. Ditambah, masyarakat lebih butuh kepada hal lain dibanding lampu jalan saja.
Baca juga: Warga Aie Luo Solok Berharap Punya Sumber Listrik Alternatif untuk Antisipasi saat Bencana
TribunPadang.com menyusuri Jalan Provinsi di Nagari Pagadih itu, pada malam hari terlihat sangat kelam jika masyarakat yang berjalan tak menggunakan penerangan seperti senter.
Pemandangan masyarakat menenteng senter ketika berjalan malam hari, juga menjadi momen yang selalu ada di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar.
Derita Masyarakat Pagadih, Tanpa Aspal dan Sinyal
Pemerataan akses jaringan internet juga belum menyeluruh di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Salah satunya seperti di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam. Nagari itu menampung lima jorong (sekelas dusun) dengan total jiwa sebanyak 1990 orang.
Baca juga: Delapan Hari Terisolir Akibat Longsor, Jorong Kipek di Kabupaten Solok Sudah Bisa Diakses Kembali

TribunPadang.com menyusuri kawasan Nagari Pagadih itu, hampir menyeluruh daerah ini tak terjamah jaringan internet. Istilah ini sering dikenal dengan sebutan Blank Spot.
Kendati berjarak 42 kilometer dari Kota Bukittinggi, Nagari Pagadih bisa disebut adalah daerah yang bertolak belakang dengan kota itu.
Masyarakat di Nagari Pagadih, harus menempuh jalanan yang tak layak. Berkerikil dan berlumpur jika jalan di Nagari Pagadih digenangi air hujan.
Tak jarang, beberapa mobil pemerintahan yang berkunjung ke Nagari Pagadih, sering mogok dan harus didorong karena sulitnya medan jalan.
Kondisi ini, tentunya tambah membuat Nagari Pagadih semakin tertinggal dalam kemajuan dan pemerataan keadilan sosial di wilayah Sumbar.
Baca juga: Pemkab Solok Selatan Gandeng BUMNag dalam Upaya Pengentasan Wilayah Blank Spot
"Pada saat sekolah online waktu pandemi ini, para murid di Nagari Pagadih ini tidak bisa mengikutinya. Mereka hanya sekolah per minggu saja," kata Madrid, selaku tokoh pemuda di Nagari Pagadih, Rabu (10/5/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com di Nagari Pagadih. Mayoritas masyarakat yang butuh akses internet harus membeli voucher WiFi.
Harganya voucher itu pun, dijual seharga Rp11 ribu untuk jaringan unlimited sehari pemakaian. Kondisi ini, tentunya sangat mahal dibanding daerah lain yang bisa membeli paket internet per bulan.
Bahkan, voucher yang dibeli itu pun, juga tak bisa dipakai untuk seluruh kawasan di Nagari Pagadih. Sebab, ada keterbatasan jarak frekuensi yang dipancarkan WiFi itu.
"Saat ini teknologi hampir menjamah seluruh pekerjaan dan informasi. Tentunya akses internet ini sangat diperlukan dan bisa membantu sekali jika pemerintah menyediakan towernya di Nagari Pagadih ini," ungkap Madrid.
Baca juga: Belajar Jadi Pengedar Sabu-Sabu, Pemuda Asal Tiku Ditangkap Polres Agam
Blank Spot
Salah satunya itu di ruas Jalan Provinsi, berada di Nagari Pagadih, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumbar.
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com pada Rabu (10/5/2023), terlihat ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih itu tidak beraspal dengan layak.
Kerikil dan jalan berlubang hampir menjadi pemandangan yang lumrah jika melalui ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih tersebut.
Selain itu, jalan berlubang itu juga tampak dipenuhi genangan air berwarna coklat. Kemungkinan, genangan itu datang pasca hujan turun.
Baca juga: Sungai Batang Anggang di Agam Meluap, Debit Air Rendam Badan Jalan Provinsi hingga Rumah Warga
Panjang ruas Jalan Provinsi di Nagari Pagadih yang tak layak dilalui itu, diperkirakan 7 hingga 9 kilometer. Membentang di puncak perbukitan Kecamatan Palupuh hingga tapal batas di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Wali Nagari Pagadih, Aliwar mengatakan, ruas Jalan Provinsi yang berada di nagarinya itu, telah sering dikunjungi dan dicek oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov Sumbar).
Bahkan, kata Aliwar, beberapa anggota dewan pun pernah berkunjung dan merencanakan bakal diberikan dana pokok pikiran (pokir) untuk pembangunan jalan tersebut.
"Terakhir kunjungan pihak Pemprov Sumbar itu pada Jumat minggu lalu, diwakili Dinas PU Provinsi serta kontraktor dan Forkopimda lainnya, ada sekitar tiga mobil," kata Aliwar kepada TribunPadang.com, Rabu (10/5/2023).
"Harapan kita tentunya ruas Jalan Provinsi yang berada di Nagari Pagadih ini segera diperbaiki dengan layak. Besar harapan masyarakat untuk segera jalan ini selesai," tambah Aliwar saat ditemui di Jorong Tigo Kampuang Pagadih.
Baca juga: Longsor di Palambayan Agam, Kendaraan Tidak Bisa Melintas Sementara Waktu
Diketahui, Nagari Pagadih berada tak jauh dari Kota Bukittinggi. Hanya berjarak sekira 42 Kilometer, sementara untuk waktu tempuh mencapai dua jam perjalanan normal kendaraan roda dua.
Kendati berada di ruas Jalan Provinsi, Nagari Pagadih bisa disebut tak layak dalam segi pembangunan jalan. Ketika TribunPadang.com singgah ke nagari itu, jalan yang beraspal itu hanya sebagian saja.
Bahkan, ada juga yang sudah dibeton juga, tapi tak sampai selesai. Terlihat pembangunan jalan ini tidak diurus dengan serius oleh pihak pemerintah provinsi.
Sekadar info, pada 21 Mei 2022 lalu, Gubernur Sumbar telah berkunjung ke Nagari Pagadih. Dia, menjanjikan bakal dibangun jalan yang layak di ruas Jalan Provinsi yang berada di Nagari Pagadih itu.
Kunjungan itu juga turut diposting oleh media sosial youtube Kominfo Sumbar dengan judul perbaikan jalan provinsi di Pagadih. Statement Gubernur Sumbar yang berjanji membangun jalan itu dapat dilihat setelah menit ke 2 video tersebut.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Pemprov Sumbar Janji Segera Cek Jalan Rusak di Pagadih Usai Warga Kirim Surat Terbuka ke Gubernur |
![]() |
---|
Warga Nagari Pagadih Surati Gubernur Soal Jalan Rusak, Pemprov Sumbar akan Turunkan Tim Cek Lokasi |
![]() |
---|
Gubernur Sumbar Pernah Janjikan Perbaikan Jalan di Pagadih Agam pada 2022 |
![]() |
---|
Masyarakat Keluhkan Jalan Rusak di Pagadih Agam Sumbar: Sudah Lama Tidak Tersentuh Aspal |
![]() |
---|
Jalan Provinsi Sumbar Rusak di Pagadih Agam, Masyarakat Sebut Anak Sekolah Sering Kecelakaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.