Jalan Rusak di Sumbar

Mengunjungi Daerah Terisolir Nagari Aie Luo Solok, Warga Sebut Jalan Mulus Tak Sampai 1 Kilometer

Nagari Aie Luo jarang tersentuh pembangunan. Jalan menuju nagari ini hampir 90 persen rusak parah.

Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Nandito Putra
Penampakan ruas jalan menuju Jorong Kipek yang merupakan jorong terakhir di Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Rabu (10/5/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - "Barangkali karena penduduk di sini cuma sedikit, jadi dibiarkan saja oleh pemerintah. Sekarang saya bertanya, kita ini bagian dari Indonesia kan?"

Demikian Doni (37), warga Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, saat ditanyai tentang nagarinya.

Selama ini, kata Doni, Nagari Aie Luo jarang tersentuh pembangunan. Jalan menuju nagari ini hampir 90 persen rusak parah.

"Yang beraspal mulus tak sampai satu kilometer," katanya kepada Tribunpadang.com, Rabu (10/5/2023).

Doni merupakan warga Jorong Kipek, yang merupakan jorong paling terisolir di Aie Luo.

Baca juga: Warga Aie Luo Solok Berharap Punya Sumber Listrik Alternatif untuk Antisipasi saat Bencana

Kantor Wali Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Rabu (10/5/2023). Nagari berpenduduk 1.010 jiwa ini masih terisolir lantaran sulitnya akses jalan.
Kantor Wali Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Rabu (10/5/2023). Nagari berpenduduk 1.010 jiwa ini masih terisolir lantaran sulitnya akses jalan. (TribunPadang.com/Nandito Putra)

Jorong dengan penduduk terbanyak di Aie Luo ini berbatasan langsung dengan nagari yang lebih terisolir lagi, yaitu Tanjung Balik Sumiso, Kecamatan Tigo Lurah.

Sama seperti Jorong Kipek, kata Doni, di Tanjung Balik Sumiso kondisinya lebih parah lagi. Di sana hanya ada jalan tanah dan berbatu.

Doni dan warga lainnya mengaku pasrah saja terkait kondisi jalan menuju nagarinya.

Walaupun kondisinya lebih baik dibanding 10 tahun lalu, kalau dibandingkan dengan nagari tetangga, Aie Luo seperti tertinggal 20 tahun.

"Ini kan sudah sangat parah menurut adik, nah, kapan-kapan berkunjunglah ke Sumiso sana, di situ jalan tanah semua. Sejak kita merdeka, jalan itu tidak tersentuh seranting pun," kata Doni.

Baca juga: Delapan Hari Terisolir Akibat Longsor, Jorong Kipek di Kabupaten Solok Sudah Bisa Diakses Kembali

Sulitnya akses ke Jorong Kipek, kata Doni, berimbas pada naiknya harga bahan pokok. Padahal, secara jumlah penduduk, Jorong Kipek paling banyak dibandingkan jorong lainnya di Aie Luo.

Beberapa warga Aie Luo membuka usaha warung kebutuhan pokok. Mereka tiap 15 hari akan berbelanja ke Pasar Raya Solok menggunakan mobil pikap.

"Minyak goreng di sini 20 ribu per kilogram, Indomie 4 ribu, gula 20 ribu. Memang mahal karena ongkos transportasinya juga besar," kata Doni.

Sulitnya akses ke Jorong Kipek kian diperparah ketika satu-satunya akses ke daerah ini sempat lumpuh total selama delapan hari terakhir akibat terhalang longsor.

Akibatnya, Jorong Kipek yang dari sananya sudah terisolir secara akses, benar-benar tidak berdaya.

Baca juga: Setahun Buron, Polisi Tangkap Pria Asal Solok yang Perkosa Anak Bawah Umur di Tidore

Jarak antara Jorong Kipek menuju Kota Solok lebih kurang 54 kilometer dengan waktu tempuh dalam kondisi cuaca normal lebih kurang 2 jam 40 menit.

Tribunpadang.com mengunjungi Nagari Aie Luo saat cuaca sedang terik. Sampai ke pusat pemerintahan nagari, jalan yang dilewati terbuat dari beton, tetapi kondisinya sudah rusak parah.

Sedangkan untuk menuju Jorong Kipek dari pusat pemerintahan nagari, butuh kehati-hatian ekstra saat berkendara. Lengah sedikit, motor bisa slip dan gagal menanjak.

Pasalnya kontur jalan menuju Jorong Kipek memiliki kemiringan rata-rata 50-60 derajat.

Di sepanjang perjalanan, tampak sejumlah bekas longsor menuju pemukiman terkahir di Aie Luo itu.

Baca juga: Viral di Media Sosial Video Cekcok Kadis Pariwisata dan Stafnya, Bupati Solok Ingatkan Tetap Kompak

Tidak semua jalan di Aie Luo dilapisi aspal. Jalan tanah dan beton yang sudah hancur lebih mendominasi di nagari berpenduduk 1.010 jiwa ini.

Akses terdekat menuju Aie Luo dari Kota Solok dapat ditempuh melewati Nagari Sirukam dan Nagari Supayang.

Jalan beraspal mulus hanya sampai di perbatasan antara Sirukam dan Aie Luo. Selebihnya hanya ada jalan beton yang rusak parah dan jalan tanah.

"Jangan coba-coba ke Aie Luo kalau kondisi hujan," ujar salah seorang warga bernama Nurisman.

Nagari Aie Luo terdiri dari tiga jorong, yaitu Tanah Sirah, Kipek, dan Rumah Panjang.

Baca juga: Viral di Media Sosial Video Cekcok Kadis Pariwisata dan Stafnya, Bupati Solok Ingatkan Tetap Kompak

Jorong Kipek adalah yang paling terisolir sekaligus berpenduduk paling banyak di Aie Luo.

Berdasarkan data Pemerintah Nagari Aie Luo, pada Maret 2023, jumlah penduduk Jorong Kipek mencapai 510 jiwa atau 50 persen dari total penduduk Aie Luo.

Menurut Wali Nagari Aie Luo, Maila, dalam tahun ini akan ada pengaspalan jalan di Aie Luo, tetapi hanya sepanjang 550 meter.

"Rencana akan menyambung jalan aspal dekat jembatan perbatasan antara Supayang dan nagari ini," ujarnya.

Maila tak bisa memastikan kapan seluruh jalan di Aie Luo akan diaspal mulus. Adapun jalan beton yang kondisinya saat ini rusak parah, dibangun pada 2009 silam.

Baca juga: Sempat Terhalang Longsor, Jalan Solok-Solok Selatan Sudah Bisa Dilewati

Sejak saat itu, kata dia, tak ada lagi pembangunan jalan di Aie Luo.

Maila mengakui keterbatasan akses membikin perekonomian warga terhambat. Ia juga berimbas pada sulitnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved