Kota Pariaman

Kesetaraan Gender Terus Jadi Perhatian Pemerintah Kota Pariaman dengan Berbagai Program

Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Kota Pariaman terus menjadi perhatian pemerintah setempat. Genius Umar saat jadi pembicara United ...

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Wali Kota Pariaman Genius Umar saat jadi pembicara United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, di Asia Pacific Regional Session Of The Commision On The Status of Women (CSW 67) di ESCAP Conference Room 3, Bangkok, Thailand, secara virtual melalui zoom meeting. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Kota Pariaman terus menjadi perhatian pemerintah setempat.

Perhatian itu diberikan pemerintah Kota Pariaman melalui pelatihan-pelatihan untuk perempuan seperti kartu prakerja yang didanai oleh Bank Central.

Serta program oleh pemerintah daerah untuk melatih skill mereka dalam berusaha, dengan memanfaatkan digitalisasi marketing dalam melakukan transaksi bisnis, sehingga secara umum UMKM Kota Pariaman pelakunya 60 persen adalah wanita.

Hal ini disampaikan Wali Kota Pariaman, Genius Umar saat jadi pembicara United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, di Asia Pacific Regional Session Of The Commision On The Status of Women (CSW 67) di ESCAP Conference Room 3, Bangkok, Thailand, secara virtual melalui zoom meeting.

Dalam kegiatan itu genius berujar, ada beberapa kebijakan dari adat istiadat yang ada di Kota Pariaman, yang bisa mengakibatkan kesetaraan gender tersebut seperti adat matrilineal yang dimiliki oleh Kota Pariaman.

Baca juga: Kota Pariaman Duduki Peringkat Kedua Tertinggi Indek Pembangunan Literasi Masyarakat

“Matrilineal disini adalah garis keturunan berasal dari garis ibu, dan kepemilikan harta warisan seperti tanah contohnya otomatis menjadi milik wanita," kata Genius Umar.

"Tetapi secara adat hal itu kita buat seimbang, dimana manajer dari pengelolaan warisan tersebut ada pada kaum laki-laki seperti mamak dari perempuan tersebut," terangnya.

Sehingga terjadilah hubungan timbal balik atau mutualisme antara laki-laki dan perempuan, sehingga tidak ada yang merasa direndahkan, dan hal ini juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Genius menjelaskan, dengan adanya kepemilikan tanah tersebut dan dilakukan sertifikasi tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), masyarakat bisa mendapatkan jaminan hidup atau modal berutang guna memulai usaha atau bisnis yang mereka inginkan, sehingga aset tersebut menjadi aset aktif bukan lagi aset pasif.

Selain itu Genius juga menyampaikan dua inovasi aplikasi tentang gender, pertama aplikasi Sartika, aplikasi ini merupakan aplikasi layanan aduan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terhubung dengan UPTD PPA yang ada di Kota Pariaman.

Baca juga: Kota Pariaman Raih Penghargaan Pengelolaan Dana Desa Terbaik 2022

Serta aplikasi yang kedua yaitu aplikasi Siti Payung (Sehat Terintegrasi Perempuan Anak Terlindungi) aplikasi ini memuat data perempuan di Kota Pariaman.

"Tujuan kami ingin menyejahterakan perempuan yang ada di Kota Pariaman, baik dari segi ekonomi ataupun kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan," terangnya. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved