Kota Pariaman
Terbatas Anggaran, Simulasi Drill Gempa Tsunami Digelar Ala Kadarnya di Kota Pariaman
“Berbeda dengan Kota Padang, kita hanya di lingkup Pusda Ops saja. Soalnya terbatas anggaran,” ujarnya.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
Ringkasan Berita:
- BPBD Kota Pariaman gelar simulasi gempa dan tsunami secara terbatas.
- Plt Kalaksa BPBD Pariaman, Radius Syahbandar, menyebut anggaran simulasi menjadi kendala utama.
- Meski simulasi hanya dilakukan internal, BPBD Pariaman tetap menyebarluaskan edukasi kesiapsiagaan bencana melalui sosialisasi ke sekolah dan desa.
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - BPBD Kota Pariaman lakukan simulasi drill gempa dan tsunami ala kadarnya di tengah ancaman bencana yang nyata akibat keterbatasan anggaran, Rabu (5/11/2025).
Plt Kalaksa BPBD Padang Pariaman, Radius Syahbandar, mengadakan simulasi hanya dilakukan oleh Pusda Ops di kantor, tanpa melibatkan masyarakat.
Hal ini tentu berbeda dengan sejumlah daerah yang melakukan kegiatan serupa di sepanjang pesisir pantai pulau Sumatera.
Di Sumbar simulasi dilakukan di Pesisir Selatan, Kota Padang, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Agam dan Pasaman.
Baca juga: Polda Sumbar Gelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana 2025, 1.008 Personel Disiagakan
“Berbeda dengan Kota Padang, kita hanya di lingkup Pusda Ops saja. Soalnya terbatas anggaran,” ujarnya.
Ia menyebut Pemko Padang untuk simulasi ini menghabiskan anggaran mencapai Rp500 juta, sedangkan pihaknya tidak mampu dan sanggup menyiapkan anggaran untuk kegiatan serupa.
Anggaran untuk simulasi ini menurutnya penting kalau melibatkan masyarakat, karena akan mengganggu aktivitas harian mereka.
Kendati demikian, simulasi tetap dilakukan dengan empat tahapan serupa di daerah lain mulai dari peringatan gempa, potensi tsunami, dampak dari terjadinya tsunami hingga ancaman bencana lanjutan.
Baca juga: BMKG Ungkap Golden Time Tsunami di Padang Hanya 20–30 Menit
“Sesuai dengan prosedur simulasi hari ini, semua sudah kita terapkan. Setidaknya simulasi ini mampu memperkuat kemampuan anggota BPBD,” ujarnya.
Mengingat, saat kejadian banyak faktor yang akan mempengaruhi kinerja anggota sehingga simulasi berulang perlu diterapkan untuk membiasakan anggota
Meski belum bisa melibatkan masyarakat dalam simulasi ini, BPBD Pariaman tetap mengupayakan langkah-langkah yang ada dalam simulasi ini sampai ke masyarakat.
“Dalam dua hari ini kami juga melakukan sosialisasi ke sekolah dan desa, agar semua masyarakat tahu apa tindakan yang harus dilakukan saat bencana gempa dan tsunami terjadi,” ujarnya. (TribunPadang.com/Rahmat Panji)
| Fenomena Lapas Pariaman, Generasi Produktif Dikuasai Narkoba dan Asusila |
|
|---|
| Wawako Pariaman Minta Rancangan KUA dan PPAS 2026 Fokus Pada Layanan Dasar Masyarakat |
|
|---|
| Wako Pariaman Kirim 15 Pemuda Pelatihan ke Sukabumi, Siap Jadi Pekerja Profesional di Jerman |
|
|---|
| Program Saga Saja Plus Pemko Pariaman Raih Penghargaan dari UNP, Bukti Nyata Putus Rantai Kemiskinan |
|
|---|
| Napak Tilas Pejuang Lingkungan FKH Pariaman Berhenti Sementara, Kesadaran Kolektif Jadi Taruhan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.