Peluang Usaha Kopi Keliling Menjanjikan, Barista Bisa Mendapatkan Penghasilan Mencapai Rp 14,5 Juta
Saat ini usaha kopi cukup menjanjikan, apalagi melihat penikmat kopi juga cukup banyak di Indonesia. Pedagang kopi pun tak hanya berupa kedai kopi, n
TRIBUNPADANG.COM - Saat ini usaha kopi cukup menjanjikan, apalagi melihat penikmat kopi juga cukup banyak di Indonesia.
Pedagang kopi pun tak hanya berupa kedai kopi, namun juga kopi keliling dengan menggunakan sepeda.
Peluang usaha kopi keliling ini pun dilirik oleh perusahaan rintisan ( starup) bernama Jago Coffee.
• Laksa Pangeran dan Crypton Coffee, Menu Baru di Pangeran Beach Hotel Padang
• POPULER - Pantai Padang Ramai Dikunjungi Sambut Tahun Baru| Demo PKL hingga Coffee Morning
Bedanya, para barista Jago Coffee menjajakan kopi dengan menggunakan sepeda listrik.
Jago Coffee pun menjanjikan penghasilan yang cukup menarik bagi para baristanya.
"Kalau untuk penghasilan bagi para barista kita enggak nargetin, cuma kita selalu sounding mereka apabila barista berhasil setiap harinya dalam sebulan berhasil selalu menjual 45 cup per hari maka penghasilan pure untuk mereka sebesar Rp 4.200.000 ke atas," kata CEO Jago Coffee Yoshua Tanu saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
• VIDEO - DPRD Padang Gelar Coffee Morning, Ketua DPRD Sebut akan Jadi Agenda Rutin
• Ketua Fraksi Gerindra DPRD Padang Singgung Rencana Interpelasi Seusai Coffee Morning
Yoshua juga menyebutkan semisal barista berhasil menjual 145 cup tiap hari dalam sebulan para barista bisa mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp 14,5 juta dalam sebulan.
"Bisa melewati UMR kan, semakin banyak penjualan yang dilakukan mereka maka pendapatannya juga makin besar. Makanya terus kita sounding mereka," sambungnya.
Selain mendapatkan penghasilan yang cukup menjanjikan, lanjut Yosua, para barista juga akan mendapatkan ilmu meracik kopi.
• Begini Tanggapan Wawako Padang Tentang Hak Interpelasi saat Hadiri Coffee Morning di DPRD Padang
• DPRD Padang Gelar Coffee Morning, Ketua DPRD sebut akan Digelar Rutin Triwulan
Para barista akan diberikan pelatihan khusus sebelum dilepas berdagang selama seminggu atau lebih untuk dilatih bagaimana meracik kopi yang baik dan enak.
"Kita kasih mereka pelatihan baik secara teori dan praktik, bagaimana tata cara me-roasting kopi, bagaimana bersosialisasi ke konsumen hingga menggunakan sepeda listriknya," sambungnya.
Ia berpendapat, hal ini dilakukan karena dirinya tidak ingin memberikan kopi yang murah, namun juga berkualitas.
• Coffeeshop Bertema Artistik Sajikan Kopi dari Ladang Sendiri di Origin Coffee, Harganya Terjangkau
Selain itu, Jago Coffee juga ingin memberikan pengalaman ke konsumen.
"Kalau starling yang menjual kopi dengan harga murah sudah banyak, tapi kami mau lebih mencoba membuat bagaimana membuat kopi yang kualitasnya baik dan menawarkan experience ke konsumen mengenai kopi yang langsung disajikan oleh barista terlatih," pungkasnya. (*)
Scooter Kopi, Coffee Street Kekinian Menikmati Kopi di Pinggir Jalan Sambil Membaca Buku
Saat sekarang ini minum kopi sudah menjadi gaya hidup khususnya bagi anak muda.
Banyak anak muda yang suka menikmati kopi di kafe ataupun coffee shop.
Coffee shop hadir menyediakan layanan minum kopi dengan gaya modern.
Namun, berbeda dari coffee shop pada umumnya, Sanji Akbar owner Scooter Kopi memberikan layanan minum kopi dengan cara yang tak biasa.
• Padang Coffee Enthusiast Jadi Pilihan Bagi Komunitas Pecinta Kopi di Kota Padang
• Danrem 032/Wirabraja Coffee Morning dengan Insan Pers, Berbagai Hal Sempat Mengemuka
Gaya coffe street yang disediakan Sanji Akbar menarik perhatian anak muda yang ingin menikmati kopi di pinggir jalan sambil membaca buku.
Saat ditemui TribunPadang.com, Senin (7/10/2019) malam di dekat Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) di samping lampu merah, Sanji Akbar menyediakan kopi robusta Malalo yang ia racik sendiri sehingga menghasilkan rasa kopi yang sedikit berbeda dari kopi yang ada di coffee shop pada umumnya.
• Promo JCO Maret 2019 Semua Varian Jcoffee Dibanderol Rp 25 ribu, Simak Syarat dan Ketentuan
• Kubik Koffie Tawarkan Aneka Cita Rasa Kopi dan Tempat Ngopi di Padang yang Rekomended
"Biasanya orang membuat kopi dengan cara di seduh tapi menurut saya, kopi yang enak itu langsung direbus dengan air kemudian di saring," katanya sambil memulai ceritanya.
Menggunakan vespa keluaran tahun 1976 berwarna biru terang, Sanji membawa peralatan dagangnya seperti kompor gas serta tabung gas 3 KG, kemudian saringan untuk kopinya.
Sanji menuturkan coffee street yang ia tekuni saat ini berawal dari ide ketika ia berkunjung ke Kota Bukittinggi.
• Permindo Jadi Pusat Kuliner Malam di Padang Tiru Pasar Kuliner di Yogyakarta Buka Mulai Pukul 5 Sore
• Palai Bada, Kuliner Asli Sumatera Barat, Berikut Resep serta Cara Membuatnya
Saat Sanji mengunjungi Bukittinggi, ia melihat ada yang jualan coffee street bernama Kopi Raun.
Sanji mengaku awalnya ia tidak pernah berfikir untuk membuka coffee street juga, karena saat itu ia masih bekerja.
"Nah, pas ke sini nya saya bosan kerja dengan orang lain terus coba tekuni coffee street ini," ujar pria yang berasal dari Kota Payakumbuh.
Kopi yang disajikan Sanji menggunakan biji kopi yang berasal dari Malalo, menurutnya biji kopi Malalo berbeda dari biji kopi lainnya.
• Kue Pancong, Kuliner Khas Betawi yang Digemari di Padang, Simak Resep dan Cara Membuatnya
• Resep & Cara Memasak Lepat Jagung, Kuliner Minang yang Memiliki Rasa Manis, Bakal Bikin Ketagihan
Biji kopi Malalo memiliki rasa yang lebih pahit daripada biji kopi yang lain.
Saat meroasting biji kopi Malalo, Sanji melakukan secara manual tanpa menggunakan alat.
Sanji mengatakan untuk pembeli kopinya dari semua kalangan, tetapi Sanji menyebutkan kalau anak muda lebih menyukai kopi creamer, karena untuk kopi hitamnya pahit sebab diroasting secara manual.
"Jadi pahit arang nya lebih pekat," sebutnya.
• Kuliner di Pasar Tanah Kongsi, Murah Meriah Tersedia Berbagai Pilihan Menu
• KULINER - Sate Siman di Kota Padang, Bervarian Daging dan Harganya Ekonomis serta Terjangkau
Sebelumnya ia pernah menggunakan kopi Suayan yang memiliki sedikit rasa coklat.
Namun, banyak pelanggannya yang lebih menyukai kopi robusta Malalo karena memiliki rasa kopi yang khas.
"Banyak yang lebih suka Malalo karena dari awal hingga akhir rasanya tetap rasa kopi.
Beda dengan kopi Suayan ujungnya ada rasa coklatnya," tukasnya.
Scooter Kopi menyediakan 2 jenis kopi yang bisa Anda coba.
• Promo Kuliner 17 Agustus Ada Pizza Hut, CFC, Richeese Factory, J.CO Indonesia Hingga Holland Bakery
• Mengenal Chef Dian Anugrah, Pegiat Kuliner Minang Spesialis Rendang, Masakannya Pernah Dipesan SBY
Ada kopi hitam biasa ataupun kopi creamer yang memiliki rasa manis.
Scooter Kopi tersebut buka setiap hari dari pukul 18.00 hingga 04.00 WIB.
Kopi racikan Sanji hanya dibandrol dengan harga Rp 8 ribu saja.
Selain Anda bisa menikmati kopi, Tribunners juga bisa membaca buku yang dibawa Sanji.
"Suka baca, makanya bawa banyak buku. Kadang ada juga pembeli yang baca-baca.
• Padang Teater Lantai 2 di Pasar Raya Padang Segera Dibersihkan, Dijadikan Pusat Pasar Kuliner
• Universitas Negeri Padang Buka D3 Tata Boga Konsentrasi Kuliner Minang, Lokasi Kuliah di Payakumbuh
Cuma kalau untuk minjam dan bawa pulang nggak bisa," ujarnya yang juga memiliki hobi climbing tersebut.
Saat ditanya tujuannya menekuni kopi street, Sanji menegaskan bahwa ia menyenangi kegiatan tersebut.
"Tujuannya ya untuk ngopiin orang-orang kayak aku. Soalnya banyak orang yang bilang aku freak makanya nyari orang-orang yang sama," gelaknya. (*)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dagang Kopi Pakai Sepeda Listrik, Bisa Dapat Penghasilan Rp 14,5 Juta",