Harimau di Agam
Anak Harimau Terjerat di Palupuh Agam, BKSDA: Diduga Satu Keluarga dengan Muncul di Kawasan BRIN
Anak Harimau Sumatera terjerat di Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam diduga satu keluarga yang sama dengan
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Emil Mahmud
Sebelumnya diberitakan, Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra menuturkan dugaan sementara Harimau Sumatera yang masuk kawasan kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kabupaten Agam lantaran terpisah dari kawanannya.
Diketahui Harimau Sumatera terekam kamera CCTV kantor BRIN Agam memasuki kawasan perkantoran pada Rabu (15/10/2025) pukul 01:30 WIB.
Ade mengungkapkan dugaan sementara pihaknya, Harimau Sumatera masuk kawasan perkantoran BRIN lantaran terpisah dari kawanan.
"Dugaan sementara kami karena terpisah dari kawanan," ujarnya.
Untuk informasi pasti lainnya apakah benar terpisah atau tidak, pihaknya sudah menerjunkan tim ke lapangan.
"Kami sudah terjunkan tim ke lapangan untuk identifikasi," sambungnya.
Sebelunnya diberitakan, Harimau Sumatera atau Phantera tigris sumatrae terpantau CCTV kantor Balai Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di kabupaten Agam, Rabu (15/10/2025) dini hari.
Lokasi tepatnya kantor BRIN berada di Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten agam.
Berdasarkan pantauan CCTV di kantor BRIN yang beredar, terlihat Harimau Sumatera memasuki kawasan perkantoran.
Phantera tigris sumatrae terlihat mengelilingi perkantoran hingga ke bagian belakang.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra membenarkan terkait Harimau Sumatera yang memasuki kawasan perkantoran BRIN di Agam tersebut.
"Benar, Harimau Sumatera terlihat sekitar pukul 01:30 di kawasan kantor BRIN Agam, Rabu (15/10/2025) dini hari," jelasnya.
Ia menjelaskan, saat sekarang BKSDA Sumbar sudah menetapkan siaga satu pasca kemunculan Harimau Sumatera memasuki kawasan perkantoran BRIN di Agam.
"Saat ini kami sudah menetapkan status siaga satu," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah melarang masyarakat yang beraktifitas di sekitar lokasi kemunculan harimau.
"Kami sudah berkoordinasi dengan perangkat nagari untuk melarang masyarakat untuk beraktifitas semebtara waktu," tegasnya.
"Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan BRIN untuk meminta karyawan mereka agar tidak beraktifitas di luar ruangan," sambung Ade.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/HARIMAU-SUMATERA-TERJERAT-Penampsng-terkena-jerat-babi-di-s.jpg)