ODGJ di Padang Pariaman
Pemasungan ODGJ di Padang Pariaman Tindakan Fatal, Keluarga Pilih Jalan Cepat yang Ganggu Pemulihan
Pemasungan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Padang Pariaman, Sumatera Barat kembali terungkap dan memicu perhatian
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Seperti rendahnya kesadaran masyarakat untuk mencari bantuan psikologis sejak munculnya gejawa awal pada keluarga atau orang terdekat.
Baca juga: Pemasungan ODGJ di Padang Pariaman, saat Solusi Keluarga Berlawanan dengan Prinsip Psikologi Humanis
Akibatnya, banyak kasus baru tertangani setelah kondisi pasien sudah tergolong berat.
Serta, Edukasi yang belum merata, terutama di daerah rural, menyebabkan gangguan jiwa sering disalahartikan sebagai gangguan gaib atau kelemahan pribadi alih-alih kondisi medis yang memerlukan intervensi profesional.
Sehingga, meski program bebas pasung sudah dicanangkan, implementasinya masih memerlukan penguatan, terutama dalam hal koordinasi lintas dinas dan ketersediaan tenaga profesional di lapangan.
Fitri Yanti memberikan penekanan bahwa kekerasan atau pemasungan tidak boleh menjadi pilihan.
Keluarga didorong untuk memanfaatkan layanan Puskesmas yang kini umumnya sudah memiliki program kesehatan jiwa.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sumbar Nanda Satria Dorong Anak Muda Minang Rebut Kembali Tradisi Diplomat Ulung
Serta mengurus rujukan BPJS Kesehatan karena biaya seharusnya bukan menjadi hambatan utama.
“Keluarga juga bisa meminta pendampingan kader kesehatan, perawat jiwa, atau perangkat nagari untuk membantu mengawasi dan menangani perilaku pasien tanpa tindakan ekstrem,” sarannya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan keluarga untuk peka terhadap deteksi dini depresi atau gangguan mental.
Perubahan perilaku mencolok seperti menarik diri, sulit tidur, hilang minat, mudah marah, atau bahkan ucapan ingin mengakhiri hidup yang muncul lebih dari dua minggu merupakan tanda serius bahwa pendampingan profesional sangat dibutuhkan.
Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang pasien untuk pulih. (*)
| Beban Perawatan Berat, Keluarga di Padang Pariaman Lebih Pilih Pasung ODGJ |
|
|---|
| Tiga Faktor Pemicu Pemasungan ODGJ di Padang Pariaman Diungkap Sosiolog Unand |
|
|---|
| 26 ODGJ Padang Pariaman Ditemukan Dirantai dan Dikurung, Dinsos Sebut Sudah 6 Tahun Dipasung |
|
|---|
| Keluarga Ungkap Alasan Pasung ODGJ Padang Pariaman, Pasien Ngamuk Sampai Hancurkan Dinding Beton |
|
|---|
| Kasus Pemasungan ODGJ Dirantai dan Dikurung di Padang Pariaman, Dinsos Sebut Fenomena Gunung Es |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/ilustrasi-seorang-mengalami-depresi-18112025.jpg)