Berita Populer Sumbar

3 BERITA POPULER SUMBAR: Rekonstruksi Pembunuh Berantai, Pemuda Gantung Diri dan Banjir Alahan Mati

banjir melanda daerah Nagari Alahan Mati Hilia, Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Rabu (3/9/2025) sore.

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN BERANTAI: Rekonstruksi kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Satria Juwanda alias Wanda (25) terhadap tiga korban, termasuk Siska Oktavia Rusdi alias Cika (23), digelar pada Rabu (3/9/2025) di Padang Pariaman, Sumatera Barat. 

Tersangka Disangkakan Pasal Pembunuhan Berencana

TERSANGKA KASUS PEMBUNUHAN- Satria Juanda alias Wanda (25) pada saat hadir dalam kegiatan konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan dan mutilasi di wilayah hukum Polresta Padang, Padang Pariaman, dan Solok Selatan di Halaman Mako Polda Sumbar, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (26/8/2025).
TERSANGKA KASUS PEMBUNUHAN- Satria Juanda alias Wanda (25) pada saat hadir dalam kegiatan konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan dan mutilasi di wilayah hukum Polresta Padang, Padang Pariaman, dan Solok Selatan di Halaman Mako Polda Sumbar, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (26/8/2025). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Pihak kepolisian Polda Sumbar melalui penyidik Polres Padang Pariaman sangkakan pasal pembunuhan berencana pada pelaku pembunuhan berantai Satria Juanda, Selasa (26/8/2025).

Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Suryanta, mengatakan, pasal pembunuhan berencana ini disematkan sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh pelaku pada tiga korban perempuan dalam kurun waktu 1,5 tahun.

“Kasus ini terungkap dari temuan tubuh korban terakhir berinisial SA di aliran sungai Batang Anai,” ujarnya.

Berdasarkan hasil penyidikan, terungkap bahwa satria Juawanda alias Wanda telah melakukan pembunuhan terlebih dahulu pada dua korban inisial SOR dan AG.

Baca juga: Tuntut Hukuman Mati, Keluarga Korban Hadiri Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai di Batang Anai

Kedua korban dibunuh 1,5 tahun silam, dengan motif cemburu antara Wanda dengan SOR yang saat kejadian sedang menjalani hubungan pacaran.

“Sedangkan AG dihabisi oleh pelaku guna menghilangkan jejak perbuatannya pada SOR,” ujar Kapolda.

Jasad keduanya dikubur Wanda dalam sumur tua di rumahnya dengan menimpali sumur tersebut bersama sejumlah material pasir.

Akibat perbuatan tersebut, Wanda terancam hukuman pembunuhan berencana dan Pasal 338 KUHP menghilangkan nyawa seseorang dengan sengaja.

 

2. Misteri Pemuda Tewas Gantung Diri di Solok, Keluarga Sebut Tak Ada Permasalahan

Warga Jorong Tangah Padang, Nagari Jawi-jawi, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat digegerkan dengan penemuan seorang pemuda yang meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam rumahnya, Selasa (2/9/2025).

Kapolsek Gunung Talang, AKP Edi Surya Darman membenarkan adanya peristiwa tersebut. Korban diketahui berinisial AT (22), seorang buruh tani yang merupakan warga Jorong Tangah Padang.

“Benar, korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tergantung menggunakan tali berwarna hitam yang diikatkan pada kuda-kuda rumah,” kata Edi kepada TribunPadang.com, Rabu (3/9/2025).

Dari keterangan keluarga, kata Edi korban sebelumnya tinggal di Jakarta dan baru kembali ke kampung halamannya sekitar satu bulan terakhir.

Baca juga: Hindari Jalan Lintas Batang Anai Padang Pariaman, Ada Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai

"Pihak keluarga menyebut korban tidak memiliki permasalahan selama ini," ujarnya.

Mendapati informasi ini, Edi bersama jajarannya mendatangi rumah tempat bunuh diri itu dan langsung menelepon Unit Indentifikasi Satuan Reskrim Polres Solok.

Setelah polisi melakukan identifikasi, kata Edi, keluarga membawa jenazah AT untuk dimakamkan.

"Keluarga korban tidak mau jenazah korban diotopsi. Keluarga korban juga membuat surat pernyataan untuk tidak akan menuntut siapaun secara hukum atas kejadian itu," pungkas Edi.

Gegerkan Warga

Warga Jorong Tangah Padang, Nagari Jawi-jawi, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pemuda yang diduga meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam rumahnya, Selasa (2/9/2025).

Kapolsek Gunung Talang, AKP Edi Surya Darman membenarkan adanya peristiwa tersebut. Korban diketahui berinisial AT (22), seorang buruh tani yang merupakan warga Jorong Tangah Padang.

“Benar, korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tergantung menggunakan tali berwarna hitam yang diikatkan pada kuda-kuda rumah,” kata Kapolsek kepada TribunPadang.com, Rabu (3/9/2025).

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh kakak korban berinisial SW (25). Saat itu, ia datang ke rumah korban untuk membangunkan adiknya agar berangkat bekerja. Namun, setelah dipanggil berulang kali, tidak ada jawaban dari dalam rumah.

“Karena pintu rumah terkunci, saksi kemudian memanggil kakaknya yang lain, MS (29). Setelah pintu berhasil dibuka, korban ditemukan sudah dalam keadaan tergantung. Di samping korban juga ada kursi kayu berwarna kuning dengan tinggi sekitar 40 cm,” jelas Edi.

Baca juga: Turun dari Rantis Brimob Wanda Pembunuh Berantai Langsung Masuk Dalam Rumahnya di Padangpariaman

Selain itu, Kepala Jorong setempat, A (54), juga datang ke lokasi setelah mendapat kabar kejadian tersebut.

Mendapat laporan warga, personel Polsek Gunung Talang bersama Bhabinkamtibmas, Kanit Reskrim, Ps Kanit Intelkam, serta piket SPK langsung menuju lokasi kejadian. Tim Identifikasi Satreskrim Polres Solok juga melakukan pemeriksaan di TKP.

“Setelah dilakukan identifikasi oleh tim Inafis, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman,” pungkas Edi.

 

3. Akibat Curah Hujan Tinggi, Banjir Merendam Wilayah Alahan Mati Hilia Pasaman

Banjir melanda daerah Nagari Alahan Mati Hilia, Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Rabu (3/9/2025) sore.

Banjir ini terjadi akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut.

Akibatnya, areal sawah dan pemukiman warga di daerah itu terendam banjir yang berasal dari luapan sungai Batang pulan.

Wali Nagari Alahan Mati Hilia Sepri Imarial mengatakan untuk ketinggian air mencapai 1,5 meter. 

Baca juga: Pantau Sekolah Rakyat di Padang, Kakanwil KemenHAM Sumbar: Pengajar dan Bahan Ajar Masih Kurang

"Banjir juga membuat jembatan darurat hanyut terbawa arus," katanya.

Sehingga akses penghubung Kampung Marapak Kejorongan Guguak Salareh Aia, Nagari Alahan Mati Hilia, Simpati lumpuh.

Sedangkan sejumlah hektare sawah  masyarakat yang baru siap tanam juga terendam.

"Alhamdulillah, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian materil mencapai ratusan juta rupiah," ungkapnya.

Baca juga: Wawako Padang Serahkan Hasil Sumbangan Rp182 Juta Bantu Korban Kebakaran Pasar di Payakumbuh

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman Desrianti mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan personil menuju lokasi kejadian untuk meninjau kondisi di lapangan.

"Kami imbau kepada masyarakat yang bermukim dibantaran sungai untuk tetap waspada dan jika ketinggian air terus bertambah agar segera mengungsi, supaya tidak ada korban akibat banjir tersebut," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved