Kereta Api Tabrak Mobil
Hampir Separuh Alat Peringatan Dini Kereta Api di Sumbar Rusak, Anggaran Pemeliharaan Tak Ada
Hampir 50 persen alat peringatan dini kereta api di Sumbar tidak berfungsi. Dari total 30 Early Warning System (EWS)
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Hampir 50 persen alat peringatan dini kereta api di Sumbar tidak berfungsi. Dari total 30 Early Warning System (EWS) yang terpasang di perlintasan resmi, 11 unit rusak akibat pencurian dan vandalisme.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang, Hendrialdi, menyebut hanya 19 unit EWS perlintasan kereta api yang masih aktif. Komponen seperti aki, kabel, dan sensor banyak hilang karena aksi pencurian.
“Yang masih beroperasi ada 19 unit, sedangkan 11 unit rusak. Kerusakan itu sebagian besar akibat aksi pencurian dan vandalisme. Sementara khusus yang di sini masih aktif,” kata Hendrialdi saat meninjau lokasi bersama Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI, Dadan Rudiansyah, serta Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, Jumat (22/8/2025).
Hendrialdi, menegaskan pihaknya akan segera melakukan inventarisasi terhadap Early Warning System (EWS) dan perlintasan sebidang di Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu dilakukan pasca kecelakaan yang menewaskan dua orang pelajar SMA Negeri 10 Padang di Jalan Jati Adabiah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Kamis (21/8/2025).
Baca juga: PT KAI Akui Perlintasan Maut Tewaskan Dua Pelajar di Sumbar Tak Sesuai Aturan

Menurut Hendrialdi, pihaknya sudah mulai melakukan pendataan menyeluruh terhadap kondisi perlintasan sebidang.
“Kami baru inventarisasi kemarin, dan dalam dua hari ke depan akan selesai semua. Hasil inventarisasi ini akan kami buatkan KAK dan RAB untuk diajukan sebagai biaya pemeliharaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, anggaran pemeliharaan EWS maupun JPL (Jalan Perlintasan) saat ini belum sepenuhnya tersedia.
Karena itu, hasil pendataan akan diajukan ke Kementerian Perhubungan untuk segera mendapatkan dukungan anggaran.
Selain itu, Hendrialdi juga mengungkapkan bahwa di Sumbar terdapat sekitar 160 perlintasan sebidang tidak resmi yang rawan kecelakaan. Sementara perlintasan resmi hanya sekitar dua titik.
Baca juga: Lawan Kabau Sirah Ujian Berat, Pelatih PSM Makassar Akui Sulit Menang di Padang
“Kami sudah agendakan rapat dengan PT KAI Pusat dan DJKA pada Senin (25/8/2025) mendatang. Rapat ini akan membahas prioritas penanganan perlintasan sebidang, termasuk rencana pemasangan palang pintu di sejumlah titik rawan,” jelasnya.
Hendrialdi berharap adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk DPR RI dan pemerintah daerah, agar perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan segera mendapatkan penanganan maksimal demi keselamatan masyarakat.
Early Warning System atau EWS adalah sistem peringatan dini yang digunakan di perlintasan sebidang untuk memberi tahu pengguna jalan akan adanya kereta api yang akan melintas.
Alat ini dirancang sebagai pelengkap atau bahkan pengganti palang pintu, terutama di perlintasan yang tidak dijaga.
Dilansir laman Dishub Surabaya, EWS memiliki fungsi untuk memberikan tanda-tanda peringatan datangnya kereta api pada petugas penjaga perlintasan dan melakukan pengamanan terhadap pengguna jalan yang akan melintasi perlintasan sebidang.
Ada 160 Perlintasan Sebidang Kereta Api Tak Resmi di Sumbar, BTP Padang Sebut Hanya 2 yang Resmi |
![]() |
---|
Pasca Kecelakaan Brio vs Kereta Api di Padang, BTP Akan Inventarisasi Early Warning System di Sumbar |
![]() |
---|
10 Fakta Kecelakaan Maut Antara Honda Brio dan Kereta Api di Padang, 2 Pelajar SMA Tewas |
![]() |
---|
Terungkap! Belasan EWS Kereta Api di Sumbar Rusak, BTP Kelas II Padang Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
PT KAI Akui Perlintasan Maut Tewaskan Dua Pelajar di Sumbar Tak Sesuai Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.