Serak Gulo 2025

Dispar Padang Siapkan Bazar Kuliner Multi Etnis Dukung Tradisi Serak Gulo 2025

Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pariwisata menyiapkan bazar kuliner multi etnis selama dua hari di sekitar Masjid Muhammadan

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
TRADISI SERAK GULO- Seorang warga keturunan india Faradillah Yunus (47), sedang membungkus gula pasir di Pasa Batipuah, Pasa Gadang, Padang Selatan, Kota Padang, Jumat (14/11/2025). Gula ini berasal dari hasil penyisihan rezeki warga yang dipercayakan padanya untuk dibagikan saat hari puncak tradisi serak gulo pekan depan.  

Diantaranya warga keturunan yang ambil peran dalam pelestarian budaya ini Faradillah Yunus (47), yang sudah menikmati tradisi ini sejak lahir.

Baca juga: Bagnaia Takkan Salahkan Motor dan Kesulitan Angkat Performa Ducati Semenjak Marc Marquez Absen

Bahkan, banyak kenangan yang masih membaluti ingatannya akan tradisi ini, mulai dari sendal putus, kaki terhimpit hingga terkena bungkusan gula saat hari puncak.

“Semuanya membekas dan terus hidup dalam ingatan saya. Malah kejadian itu yang membuat tradisi ini mampu bertahan hingga sekarang,” ujarnya ditemui, saat sedang membungkus gula untuk persiapan tradisi serak gulo pekan depan, Sabtu (22/11/2025).

Tujuan utama dalam tradisi ini yang diturunkan oleh orang tuanya adalah bentuk rasa syukur masyarakat india keturunan atas rezeki yang diterima sepanjang tahun.

Secara tidak langsung tradisi kni adalah bentuk sedekah oleh umat islam, namun dalam bentuk pembagian gula, sekaligus memperingati wafatnya Syekh Shanul Hamid yang dikenal suka berbagi gula atau makanan manis semasa hidupnya.

Tradisi ini berlangsung pasca maulid Syekh Abdul Qadir Al Jailani, atau 40 hari sebelum maulid Syekh Shanul Hamid yang bertepatan pada tanggal 1 Jumadil Akhir kalender hijriah.

Baca juga: Pemko Bukittinggi Salurkan bantuan pangan Periode Oktober-November dengan Tambahan Minyak Goreng

“Urutan Prosesnya berlangsung dengan mengumpulkan gula, membungkusnya hingga membagikannya,” ujar Faradillah.

Namun, dalam proses itu hidup rasa kebersamaan dan silaturahmi antar masyarakat keturunan India yang sudah berpencar hampir ke seluruh penjuru Indonesia.

Faradillah mengaku jika sudah selesai Maulud Syekh Abdul Qadir Al Jailani, ia akan menghubungi saudaranya mulai dari Sumbar, Riau, Jambi, Aceh hingga Surabaya.

Tujuan utama komunikasi itu untuk mengingatkan saudaranya bahwa tradisi serak gulo akan berlangsung, supaya mereka bisa menyisihkan rezekinya.

“Nanti ada saudara yang memesan bahwa ingin ikut serta dengan jumlah beragam, mulai dari satu kilo hingga satu karung,” ujarnya.

Baca juga: Damkar Padang Bantu Buka Mobil Terkunci di Parupuk Tabing, Kunci Tertinggal dalam Kendaraan

Pesanan itu nantinya akan diakomodir oleh keluarga Faradillah yang berada di Kota Padang, dengan menyiapkan kain perca warna-warni dan membungkus gula tersebut.

Kegiatan itu akan dijalankan Faradillah secara perlahan memanfaatkan waktu senggang di sela aktivitas harian.

Setelah penjajakan komunikasi tahap awal itu, setiap pesanan yang telah selesai dibungkusnya, akan diinformasikan oleh Faradillah pada para keluarga yang berada di luar Kota Padang.

“Setidaknya rasa kekeluargaan kembali terjalin, silaturahmi terus terjaga. Serta mampu mengakomodir rasa rindu yang sudah tertahan,” ujarnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved