Pedagang di Bukittinggi Tertipu Umrah

Pedagang Pasar Aur Kuning Bukittinggi Tertipu Umrah, Transit 8 Hari di Malaysia hingga Uang Raib

Puluhan pedagang di Pasar Aur Kuning Bukittinggi diduga tertipu perjalanan umrah oleh rekan sesama pedagang.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
PENIPUAN PERJALANAN UMRAH - Konferensi pers bersama korban penipuan perjalanan umrah di Aula Universitas Muhammadiyah Sumbar, Minggu (3/8/2025). Korban penipuan perjalanan umrah, Zulmi sebut terduga pelaku menjanjikan perjalanan umrah, namun hanya sampai ke Malaysia, Minggu (3/8/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Puluhan pedagang di Pasar Aur Kuning Bukittinggi diduga tertipu perjalanan umrah oleh rekan sesama pedagang.

Diketahui, seorang pedagang berinisial W (50) diduga menjadi dalang penipuan terhadap puluhan pedagang lainnya dengan cara menawarkan perjalanan umrah.

Salah satu korban, Zulmi menyampaikan bahwa dirinya bersama 24 orang kerabatnya diberangkatkan pada 10 September 2024 lalu.

Terduga pelaku W, mengatakan jika mereka akan transit di Malaysia selama satu malam sebelum melanjutkan perjalanan umrah.

"Namun, setelah tiga malam berada di Malaysia, rombongan mulai merasa curiga karena tidak ada tanda-tanda keberangkatan lanjutan," ungkapnya dalam konferensi pers di Aula Universitas Muhammadiyah Sumbar, Minggu (3/8/2025).

Baca juga: Viral Emak-Emak Jadi Otak Penipuan Rp 7,5 Miliar, Modus Jual Kontrakan Fiktif

Zulmi menjelaskan juga jika pihak biro pun mulai memberikan alasan yang tidak konsisten dan tidak meyakinkan.

"Sebelumnya, dia (W) mengatakan rombongan akan menginap di Malaysia selama satu malam yang berangkat 10 September 2024 lalu, tetapi sampai malam ketiga, kami tidak kunjung berangkat," ucapnya.

Zulmi melanjutkan, setelah 8 hari berada di Malaysia, rombongan semakin terdesak secara finansial.

Mereka menyebut bahwa pihak travel hanya menanggung akomodasi selama tiga hari pertama, dan setelah itu semua kebutuhan hidup ditanggung sendiri oleh masing-masing peserta.

"Total kami di Malaysia itu delapan hari, pihak travel hanya menanggung kami selama tiga hari, sisanya kami hidup di Malaysia dengan biaya sendiri," katanya.

Baca juga: Sebut Penipuan Besar, Eks Rektor UGM Sofian Effendi Duga Ijazah Jokowi Palsu

Selama berada di Malaysia, rombongan juga beberapa kali diberi alasan yang berubah-ubah terkait kendala perjalanan ke tanah suci. 

Salah satunya adalah alasan bahwa tiket ke Arab Saudi telah habis dan bahwa dana keberangkatan telah digunakan.

"Pertama alasannya kami kehabisan tiket untuk ke Arab Saudi, tapi sudah beberapa hari tidak ada kejelasan, mereka juga bilang uangnya habis," tuturnya.

Lantaran tidak ada kepastian hingga hari ke-8, seluruh peserta akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia secara mandiri. 

Mereka tiba kembali di tanah air pada 19 September 2024, tanpa sempat menjalankan ibadah umrah yang menjadi tujuan utama mereka.

"Setelah tidak ada kejelasan, akhirnya kami kembali ke Indonesia pada 19 September 2025, tidak jadi umroh," sebut Zulmi.

Baca juga: 138 Orang Sudah Melapor Terkait Penipuan Loker di Padang, Polisi Masih Memburu Terduga Pelaku

Zulmi juga mengungkapkan, W sempat berjanji bakal mengembalikan sebagian dana mereka, namun dengan pemotongan sebesar Rp7,5 juta per orang untuk biaya di Malaysia. 

"Namun hingga kini uang belum juga dikembalikan," pungkasnya.

"W berjanji mengembalikan uang, tapi dipotong Rp7,5 juta, katanya untuk biaya di Malaysia. Sudah kami sepakati, tapi tidak dikembalikan sampai hari ini, sudah satu tahun," sebutnya.

Kemudian, para korban akhirnya menempuh jalur hukum dan laporan resmi atas dugaan penipuan ini telah disampaikan ke Polresta Bukittinggi pada 21 Juli 2025. 

Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penanganan oleh pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.

 


 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved