BERITA POPULER SUMBAR

3 Berita Populer Sumbar: Harga TBS Sawit dan Bidan Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien

Berikut 3 Berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Editor: Mona Triana
ISTIMEWA/DOK.DONA
AKSI NEKAT BIDAN: Aksi nekat bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai usai jembatan penghubung antar nagari putus. Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut 3 Berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang Harga TBS Sawit di Sijunjung Tembus Rp 3.310 per Kg per 3 Agustus 2025.

Kemudian berita Titik Panas di Sumatera Capai 273, Riau Tertinggi dengan 222, Sumbar Hanya 6 Titik.

Selanjutnya berita VIRAL Bidan di Pasaman Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien, Jembatan Putus Diterjang Banjir.   

Baca berita selengkapnya :

1.Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 3 Agustus 2025 mencapai Rp3,310 sekilo.

Ketua DPD Apkasindo Kabupaten Sijunjung, Bagus Budi Antoro menuturkan harga tersebut terdapat di beberapa PT Sawit di Kabupaten Sijunjung.

Baca juga: Kejati Sumbar Lepas Satgas PKH Bertekad Penuhi Target 3 Juta Hektare Lahan 

PT.Kemilau Permata Sawit (KPS) menetapkan harga per tanggal 3/8/2025 Delivery Order (DO) lokal Rp 3,310 Delivery Order (DO) Kami Saiyo Rp 3,440 sekilo yang mana harga naik Rp 20 dari sebelumnya.

Pemerintah provinsi melalui tim satgas harga TBS akan terus memantau perkembangan harga pasar dan melakukan penyesuaian secara periodik.

Petani sawit diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi guna mengetahui perkembangan harga terbaru dan mendukung tata niaga sawit yang sehat di Sumatera Barat.

Tender CPO KPBN, Tgl. 1-8-2025 : Excld PPN, Franco Belawan & Dumai : Rp. 14.600,-(Rp/Kg)

Sebelumnya, Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 29 Juli 2025 mencapai Rp3,280 sekilo.

Ketua DPD Apkasindo Kabupaten Sijunjung, Bagus Budi Antoro menuturkan harga tersebut terdapat di beberapa PT Sawit di Kabupaten Sijunjung.

PT.Kemilau Permata Sawit (KPS) menetapkan harga per tanggal 24/7/2025 Delivery Order (DO) lokal Rp 3,280, Delivery Order (DO) Kami Saiyo Rp 3,420 sekilo yang mana harga naik Rp 20 dari sebelumnya.

Baca juga: Hari Ini, Cek Kesehatan Gratis Sekolah Serentak Kick Off di Beberapa Daerah Indonesia 

2.Sebanyak 273 titik panas terpantau di wilayah Pulau Sumatera pada Minggu (3/8/2025). Riau mencatat jumlah terbanyak dengan 222 hotspot, sementara Sumatera Barat hanya mencatat 6 titik panas.

Data ini disampaikan oleh BMKG melalui pemantauan citra satelit. Kabupaten Rokan Hilir di Riau menyumbang 184 titik panas, menjadikannya kontributor terbesar di pulau Sumatera. Kabupaten Bengkalis mencatat 22 titik dan Kabupaten Siak 9 titik.

Beberapa wilayah lain di Riau seperti Kota Dumai, Pelalawan, Rokan Hulu, dan Indragiri Hilir juga mengalami peningkatan jumlah titik panas.

Dilansir TribunPekanbaru, Forecaster On Duty BMKG Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bella R Adelia mengatakan, provinsi di Sumatera yang mencatatkan titik panas hari ini adalah Bangka Belitung dengan 13 titik, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara masing-masing 10 titik, Jambi 8 titik, Sumatera Barat 6 titik, Aceh 3 titik, dan Lampung 1 titik.

Peningkatan jumlah hotspot ini patut menjadi perhatian, mengingat cuaca panas dan angin kencang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah. Kondisi ini juga berpotensi memperburuk kualitas udara di Riau.

BMKG mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan karhutla seperti Rokan Hilir, Bengkalis, dan Siak. Koordinasi lintas sektor diperlukan untuk mencegah meluasnya kebakaran.

Prakiraan tinggi gelombang di wilayah perairan Provinsi Riau tergolong rendah, berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter. Meski begitu, situasi daratan yang kering dan berangin masih menjadi perhatian utama dalam upaya mitigasi bencana asap.

Baca juga: Baru Pulang Pelatihan di Pekanbaru, Bidan Dona Nekat Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien

3.Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi heroik seorang bidan di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar, yang rela berenang menyeberangi sungai aliran deras demi mengobati pasiennya.

Menyusul viral video yang berdurasi beberapa detik itu juga ditonton atau dilihat TribunPadang.com pada Minggu (3/8/2025) hari ini.

Dalam tayangan tersebut, terlihat seorang bidan berjuang menyeberangi arus sungai berwarna cokelat sambil menggendong sebuah tas, yang diduga berisi obat-obatan dan alat medis.

Di seberang sungai, tampak seseorang merekam momentum tersebut sambil menunggu sang bidan tiba di daratan.

Diketahui, bidan tersebut bernama Dona (46), warga Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.

Kepada TribunPadang.com, Dona menceritakan bahwa aksi nekat tersebut terjadi pada Jumat (1/8/2025) pagi, saat ia hendak mengunjungi seorang pasien di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat.

“Saat itu saya baru pulang dari pelatihan di Pekanbaru. Pasien sudah lama menghubungi minta diobati. Begitu saya sampai Pasaman, saya langsung berangkat ke sana,” ujar Dona.

Namun di tengah perjalanan menggunakan ojek yang disewa seharga Rp400 ribu untuk pulang pergi, ia mendapat kabar bahwa jembatan penghubung satu-satunya antara dua nagari telah roboh akibat diterjang arus sungai.

“Sampai di Lanai, warga bilang jembatan sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi ternyata sudah roboh total,” kata Dona.

Karena tak ada pilihan lain dan keluarga pasien telah menunggu di seberang, Dona pun memutuskan untuk menyeberangi sungai tersebut tanpa persiapan khusus.

“Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, jadi tidak bawa perlengkapan apapun. Tapi karena pasien butuh bantuan dan tidak mungkin saya menolak, saya putuskan berenang,” ucapnya.

Sampai sejauh ini, eksistensi Dona sendiri diketahui telah mengabdi sebagai bidan ASN di daerah itu sejak tahun 1999.

Ia mengungkapkan bahwa jarak dari tempat tinggalnya ke lokasi pasien sekitar 27 kilometer, melewati hutan dan jalanan yang rusak parah.

“Sudah sering saya ke kampung itu. Tapi ini pertama kali saya harus menyeberangi sungai. Bahkan sebelum sampai jembatan putus itu, saya tiga kali jatuh dari motor karena jalan berlumpur,” tambahnya.

Meski di desa tersebut ada bidan lainnya, masyarakat tetap mempercayakan pengobatan kepada Dona karena kedekatannya dengan warga.

Dona mengatakan saat berenang, ia membawa obat-obatan dan perlengkapan medis dalam tas yang digendongnya.

“Itu semua alat medis saya. Baju yang saya pakai juga basah dan kering sendiri di badan,” tuturnya.

Ia juga mengaku tidak sadar saat aksinya direkam seseorang dari seberang sungai.

“Saya hanya dengar suara orang memanggil dari seberang, bilang ‘ke sinilah’,” katanya.

Dona mengaku berani menyeberangi sungai karena memiliki kemampuan berenang yang baik sejak sekolah.

“Dulu waktu SMA saya ikut lomba renang, jadi tidak takut saya saat berenang. Waktu pulang dari rumah pasien, saya juga berenang lagi,” jelasnya.

Pasien yang dikunjungi Dona kini sudah sembuh. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki infrastruktur di wilayah tersebut, terutama jalan dan jembatan penghubung antar nagari.

“Semoga jembatan segera diperbaiki. Jalan pun diperhatikan karena bidan lain dan saya sering ke sana untuk mengobati warga,” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved