Radar Tsunami di Pariaman Ditolak Warga
Pedagang Wanita Pariaman Lawan Penggusuran, Berjuang Bela Hak Dalam Pembangunan Radar Tsunami
Alfitra Nuzla, seorang pedagang di Pantai Anas Malik, Kota Pariaman, menegaskan tidak akan mundur sedikit pun dalam mempertahankan lapak
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
“Bagi saya ini adalah bentuk mencari jalan terbaik, jadi tidak usah dibesar-besarkan,” tuturnya.
Di samping proses hukum yang berlangsung, Alfian menyebut sudah bertemu dengan terlapor.
Hasil pertemuannya, terlapor akan merapikan bangunan sendiri tanpa dibantu Satpol PP, karena takut merusak aset warungnya.
Terkait akan melakukan pencabutan laporan, Kasat Pol Pp mengaku tidak bisa memutuskan sendiri, harus melalui pimpinan (Wali Kota).
“Saya tidak bisa putuskan sendiri, saya punya pimpinan, tentu akan koordinasi untuk mencarikan jalan terbaik,” ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Fadly Amran Resmikan 3 Gedung Belajar, dan 5 Toilet Baru di MTsN 5 Padang
Ia berharap dinamika yang terjadi saat ini, tidak akan menggangu proses pembangunan HF Radar Tsunami di Kota Pariaman.
“Mudah-mudahan, pembangunan ini bisa terealisasi. Kalau memang ada masalah bisa duduk bersama,” tuturnya.(*)
7 Fakta Penolakan Radar Tsunami Rp28 M di Pariaman, Pemerintah Klaim Demi Keselamatan dan Ekonomi |
![]() |
---|
Radar Tsunami Picu Konflik di Pariaman, Pemerintah Klaim untuk Kebaikan Bersama |
![]() |
---|
KAN Pasa Pariaman Kecam Proyek HF Radar: Hak Adat Dilanggar, Pedagang Digusur Tanpa Sosialisasi |
![]() |
---|
Kasat Pol PP Pariaman Laporkan Warga untuk Cegah Aksi Anarkis saat Penertiban Radar Tsunami |
![]() |
---|
Kasat Pol PP Pariaman Koordinasi dengan Wali Kota Usai Laporkan Warga Tolak Radar Tsunami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.