Anak Harimau Mati di Bukittinggi

Kadis Pariwisata Bukittinggi Sebut Anak Harimau yang Mati di TMSBK Sempat Hidup Selama 6 Hari

Kata Rofie, dalam kasusnya anak harimau yang mati tersebut mengalami permasalahan kurang asupan nutrisi dari induknya.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
ANAK HARIMAU MATI - Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi, Rofie Hendria memperlihatkan foto anak harimau Sumatera yang mati di TMSBK Bukittinggi, Selasa (1/7/2025) dini hari. Anak harimau Sumatera tersebut lahir dari indukan jantan Bujang Mandeh dan betina Yani, pada 24 Juni 2025 lalu. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Anak harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Taman Margasatwa Bukit Kinantan (TMSBK) Bukittinggi dilaporkan mati pada Selasa (1/7/2205) dini hari.

Anak harimau Sumatera tersebut lahir dari indukan jantan Bujang Mandeh dan betina Yani, pada 24 Juni 2025 lalu.

Terhitung sejak kelahiran hingga dilaporkan mati, anak harimau tersebut hidup selama enam hari.

Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi, Rofie Hendria, menyebut bahwa benar ada kejadian anak harimau Sumatera yang baru lahir beberapa hari yang lalu dan sekarang mati di TMSBK.

Baca juga: BREAKING NEWS Mobil Terbakar Akibat Mengalami Kecelakaan di Sitinjau Lauik Padang

"Tanggal 24 Juni 2025 kemarin, kita di TMSBK selaku Lembaga Konservasi kembali "berhasil" melahirkan anak harimau dari indukan bernama Yani," ungkapnya saat ditemui di kantornya, Rabu (2/7/2025).

Anak harimau tersebut mati pada Selasa (1/7/2025) dini hari, setelah enam hari kelahirannya.

Kendati demikian, kata Rofie, dalam kasusnya anak harimau yang mati tersebut mengalami permasalahan kurang asupan nutrisi dari induknya.

"Induknya tidak memiliki air susu untuk memberikan nutrisi kepada anaknya," jelasnya.

Baca juga: Anak Harimau Mati di Bukittinggi, Induknya Sudah 3 Kali Melahirkan dan Tak Ada yang Bertahan Hidup

Sehingga petugas kesehatan di TMSBK berkoordinasi dengan BKSDA, disepakati memisahkan anak harimau tersebut dari induknya untuk diberikan nutrisi susu kambing.

Namun, setelah beberapa jam dipidahkan untuk diberikan nutrisi dan perawatan, anak harimau tersebut mati.

Ia menegaskan jika anak harimau yang mati tersebut bukan pasangan anak harimau yang beberapa waktu lalu diberi nama oleh Ketua DPR RI Komisi IV, Titik Soeharto.

"Anak harimau yang mati dari indukan Yani, bukan anak harimau bernama Rizki Kinantan dan Lestari Kinantan," tegasnya. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved