Anak Harimau Mati di Bukittinggi

Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Yani Induknya Diduga Bawa Gen Cacat Keturunan

Anak harimau Sumatera kembali mati di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
ANAK HARIMAU SUMATERA - Kadis Pariwisata Bukittinggi, Rofie Hendria saat ditemui di ruangannya, Rabu (2/7/2025). Rofie sebut induknya bernama Yani dicurigai idap kelainan genetik, karena anaknya selalu mati. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI -  Anak harimau Sumatera kembali mati di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kematian anak harimau ini memunculkan dugaan induknya, Yani, membawa kelainan genetik. Ini adalah kali ketiga Yani melahirkan dan anaknya selalu tidak bertahan hidup.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi, Rofie Hendria saat ditemui Tribunpadang.com di ruangannya, Rabu (2/7/2025).

Kata Rofie, induk harimau Sumatera bernama Yani tersebut sudah pernah hamil sebelumnya sebanyak 2 kali.

Namun, anaknya selalu mati saat proses kehamilan. Rofie menyebut, hanya kali ini yang bertahan selama 6 hari.

Baca juga: Luncurkan Inovasi "Sawah Pokok Murah", Bupati Dharmasraya Bakal Siapkan Rice Miling Modern

"Ini adalah proses kelahiran ketiga dan anaknya selalu mati. Setelah diteliti oleh dokter hewan, dicurigai ada kelainan genetik dari indukan Yani ini," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Rofie juga mengungkapkan harimau Sumatera Yani ini merupakan anak dari indukan bernama Sean.

"Sean pernah dibesarkan di TMSBK, sekarang berada di Bali. Ternyata selama kehamilan, anak Sean juga selalu lahir cacat dan mati," ucap Rofie.

"Hanya Yani, induk dari anak harimau Sumatera yang mati pada Selasa (1/7/2025) bertahan hidup hingga sekarang. Namun, anak Yani juga selalu mati," sambungnya.

Rofie menuturkan, berdasarkan pemeriksaan tim dokter di TMSBK atau dalam bahasa kesehatan hewannya terdapat kelainan genetik.

Baca juga: Bursa Transfer Pemain: AC Milan Bidik Ardon Jashari, Samuele Ricci hingga Luka Modric

"Dicurigai, indukan Yani bernama Sean dulunya pernah kawin sedarah. Sehingga menyebabkan cacat dalam tubuhnya," pungkas Rofie.

"Harimau itu sama dengan kuda, tidak bisa kawan sedarah," tambahnya.

Ia menambahkan, terkhusus indukan Yani, untuk ke depannya akan dilakukan penelitian lebih lanjut.

"Karena setiap melahirkan, ini termasuk yang ke 3 kali, anaknya selalu mati," tuturnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved