Anak Harimau Mati di Bukittinggi
Anak Harimau Mati di Bukittinggi, Induknya Sudah 3 Kali Melahirkan dan Tak Ada yang Bertahan Hidup
Pertama, harimau bernama Yani melahirkan pada bulan Agustus 2024 lalu, kemudian Februari 2025, dan kemarin pada 1 Juli 2025.
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Induk dari anak harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang mati di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat, sudah pernah melahirkan sebelumnya.
Harimau sumatera yang melahirkan itu bernama Yani. Namun, anaknya berjenis kelamin jantan baru saja mati.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubag TU Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Khairi Ramadhan kepada TribunPadang.com, Rabu (2/7/2025).
Berdasarkan data dari BKSDA, induk dari anak harimau tersebut sudah pernah melahirkan sebanyak dua kali.
Baca juga: Anak Harimau Mati di Bukittinggi, BKSDA: Bukan Satwa yang Diberikan Nama Oleh Titiek Soeharto
Namun, anaknya tidak ada yang bertahan.
"Data yang kita baca bahwa Yani ini sudah pernah dua kali melahirkan, berarti yang kali ini merupakan yang ketiga," kata Khairi Ramadhan.
Pertama, harimau bernama Yani melahirkan pada bulan Agustus 2024 lalu, kemudian Februari 2025, dan kemarin pada 1 Juli 2025.
"Selama tiga kali periode kehamilan ini, kita melihat kalau Yani ini belum berhasil mengasuh anaknya, bahkan ada yang dilahirkan saat kondisi sudah mati," sambungnya.
Baca juga: Dukung Kembangkan RSUP M Djamil, Pemko Padang Segera Atasi Masalah Banjir, PKL dan Kemacetan
Sebelumnya, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memastikan bahwa anak harimau yang baru saja mati di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi merupakan bayi yang baru saja lahir pada Rabu (24/6/2025) lalu.
Hal tersebut dipastikan oleh BKSDA Sumbar setelah sebelumnya beredar kabar bahwa individu yang mati adalah anak harimau yang sebelumnya diberikan nama anggota DPR RI, Titiek Soeharto saat kunjungan reses ke Sumbar beberapa waktu lalu.
"Anak harimau yang mati ini merupakan anak harimau yang baru saja lahir, bukan salah satu dari sepasang anak harimau yang sebelumnya diberikan nama oleh ibu Titiek," kata Kasubag TU BKSDA Sumbar, Khairi Ramadhan, Rabu (2/7/2025).
Menurut Khairi, anak harimau yang mati tersebut merupakan hasil perkawinan dari Bujang Mandeh (jantan) dan Yani (betina).
"Anak harimau yang mati kemarin merupakan saudara dari sepasang anak harimau yang diberi nama Rezky dan Lestari oleh ibu Titiek kemarin, ayahnya sama tapi ibunya berbeda," ujarnya.
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, BKSDA Sumbar Sebut Karena Dehidrasi dan Kurang Nutrisi. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)
Anak Harimau Sumatera
harimau mati
TMSBK Bukittinggi
Bukittinggi
Sumatera Barat
Khairi Ramadhan
BKSDA Sumbar
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Yani Induknya Diduga Bawa Gen Cacat Keturunan |
![]() |
---|
Kadis Pariwisata Bukittinggi Sebut Anak Harimau yang Mati di TMSBK Sempat Hidup Selama 6 Hari |
![]() |
---|
Anak Harimau Mati di Bukittinggi, BKSDA: Bukan Satwa yang Diberikan Nama Oleh Titiek Soeharto |
![]() |
---|
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Induknya Menolak Menyusui Akibat Stres & Dehidrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.