Program Makan Bergizi Gratis di Sumbar

Disdikpora Pariaman Belum Tentukan Sampai Kapan Program Makan Bergizi Gratis Dihentikan

Disdikpora Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), belum dapat memastikan kapan program makan bergizi gratis akan dilanjutkan.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Siswa SDN 21 Jalan Kereta Api, Kota Pariaman menikmati program makan siang gratis, Jumat (10/1/2025). Disdikpora Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), belum dapat memastikan kapan program makan bergizi gratis akan dilanjutkan. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), belum dapat memastikan kapan program makan bergizi gratis akan dilanjutkan. 

Program ini terhenti sementara akibat tidak tersedianya wadah makanan permanen.

Program yang berlangsung sejak pekan lalu sejatinya sudah berjalan selama lima hari.

Sebanyak 3.497 siswa dari 16 sekolah mulai tingkat TK hingga SMA sudah menikmati program tersebut.

Hanya saja program itu harus terhenti pada pekan ini, sejak Senin (13/1/2025) akibat tidak adanya wadah makanan permanen.

Plt Kadisdikpora Kota Pariaman, RIKY Falantino, mengatakan penghentian ini berdasarkan putusan dari badan gizi nasional.

Baca juga: Mobil Pikap Tabrak Bus di Lembah Anai Sumbar, Diduga Sopir Mengantuk

"Jadi BGN menilai penggunaan wadah sekali pakai ini akan menimbulkan masalah baru terhadap lingkungan," ujarnya.

Oleh sebab itu program sementara dihentikan, hingga waktu yang tidak ditentukan.

RIKY mengaku belum mengetahui pasti kapan program ini akan dilanjutkan.

"Yang jelas program ini akan dilanjutkan jika pihak vendor sudah memiliki wadah permanen," ujarnya.

Melalui koordinasinya dengan vendor dan BGN tingkat Pariaman Tengah, belum ada informasi pasti terkait ketersediaan wadah permanen tersebut.

Baca juga: Makan Bergizi Gratis Penyemangat Siswa di Pariaman, Lebih Milih Sekolah daripada Libur bila Demam

Terpisah, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kecamatan Pariaman Tengah, Nur Inggrid Saumi mengatakan, wadah makanan sekali pakai yang digunakan sebelumnya menimbulkan masalah baru.

"Jadi wadah sekali pakai ini menimbulkan masalah banyaknya sampah yang menumpuk," ujarnya.

Oleh sebab itu program ini akan berhenti sementara sampai wadah permanen (omprengan) tersedia.

Penghentian sementara ini menurutnya, sudah melalui koordinasi dengan Badan Gizi Nasional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved