Rumah Ada Seni Pamerkan, ‘Garobak Galeri’ di IMT-GT 2024 Malaysia

RUMAH Ada Seni (RAS), sebuah komunitas seni rupa dari Padang, Propinsi Sumatera Barat, berpartisipas

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Komunitas seni rupa dari Padang, Propinsi Sumatera Barat, berpartisipasi dalam pameran seni bertaraf internasional, Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) 2024. Bertempat di Balai Seni Negara, Kuala Lumpur ini berlangsung dari 4 Juli 2024 hingga 1 Desember 2024 dengan mengusung tema "Rantau". 

Rizky Dwi Eka Putra, melalui karyanya yang berjudul “Lautan Sati Rantau Batuah” menceritakan tantangan dan keberuntungan yang dialami oleh para perantau saat menghadapi dunia yang baru.

Karya lainnya, seperti “Garik” oleh Sandi Prayogi, “Siasat” oleh Arif Rahman, serta “Voice of Peace” oleh Teguh Eko Saputra, menampilkan keberagaman perspektif mengenai makna perantauan.

Seniman lain, Taufik Hidayat, menampilkan karya berjudul “Media Panyambuang Rantau jo Nagari” yang menyoroti hubungan antara perantauan dengan tanah asal.

Angga Deja Kurnia dengan karyanya “Baka” memperlihatkan bagaimana tradisi tetap berkelanjutan di tengah arus modernisasi.

Ivan Harley, di sisi lain, mempersembahkan sebuah performance art berjudul “Cemooh Dipakai Baru, Kain Dipakai Usang” yang mengeksplorasi kritik sosial dan dinamika identitas perantauan.

Sebagai sebuah galeri alternatif, “Garobak Galeri” menawarkan pengalaman unik bagi para penikmat seni. 

Galeri ini bergerak dari satu tempat ke tempat lain, mengusung semangat mobilitas dan fleksibilitas yang sejalan dengan konsep perantauan.

Di dalam dan di sekitar garobak ini, karya-karya seni rupa dipajang secara dinamis, menciptakan interaksi antara ruang, benda, dan penonton.

“Garobak Galeri” adalah alternatif bahwa seni rupa tidak harus selalu terkurung dalam ruang galeri yang statis.

Sebagai karya seni kolektif, “Garobak Galeri” pun tidak hanya mewakili seniman yang terlibat, tetapi juga masyarakat Minangkabau serta perjalanan panjang mereka dalam merantau.

Sebelum dipamerkan dalam pameran “Rantau: IMT-GT”, “Garobak Galeri” juga pernah diikutsertakan dalam pameran “Alua jo Patuik” yang diselenggarakan oleh Tambo Art Center di Padang Panjang pada 22 November – 8 Desember 2022.

Keterliban RAS dalam pameran “Rantau: IMT-GT” tidak terlepas dari rekomendasi yang diberikan oleh Bayu Genia Khrisbie, kurator in-house Galeri Nasional Indonesia, setelah sebelumnya RAS juga pernah terlibat dalam Pameran Nusantara Tera (in) Cognita di Galeri Nasional pada 2021.

Kala itu, RAS memamerkan karya berjudul “Batas Area”. Aser menambahkan, “Keterlibatan RAS dalam pameran “Rantau: IMT-GT” sedikit banyaknya berpengaruh terhadap bagaimana proses kerja kekaryaan yang akan dilakukan RAS ke depan.

Kami melihat bahwa kerja-kerja kolaborasi ini membuka peluang untuk ekplorasi lebih lanjut.

Selain itu, komunitas sebagai ruang terjadinya kolaborasi bisa memberikan bisa memperkuat aspek kekaryaan dari masing-masing kolaborator.

Begitu pun sebaliknya, kolaborator dengan segala keunikan dan spesifikasi kekaryaannya masing-masing juga memberikan kekuatan terhadap karya dibuat bersama ini.”

“Kerja kolaborasi yang saling mengisi ini yang nantinya akan senantiasa diusahakan,” tutup Aser. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved