NEWS

Viral! Guru SMP di Lamongan Tampar Siswa, Terekam dan Beredar di Medsos

Seorang guru SMP Negeri 1 Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, menjadi sorotan setelah videonya yang menampar seorang siswa berulang kali viral di media

Editor: Mona Triana
Kolase Tribun Jatim
Secreenshot video dugaan penganiayaan yang viral di medsos, Selasa (24/9/2024) 

TRIBUNPADANG.COM - Seorang guru SMP Negeri 1 Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, menjadi sorotan setelah videonya yang menampar seorang siswa berulang kali viral di media sosial. 

Insiden tersebut terjadi karena siswa tersebut memanggil guru tersebut hanya dengan nama, tanpa menggunakan kata "bu", sebanyak tiga kali.

Kejadian berlangsung pada Selasa (24/9/2024) saat guru yang dikenal sebagai E sedang mengajar sesi ulangan Bahasa Inggris. 

Saat itu, korban tengah mengumpulkan lembar jawaban ke meja guru. Di momen itulah guru E menampar siswa tersebut sebanyak tiga kali dengan raut wajah yang terlihat marah.

Aksi ini terekam dalam video dan tersebar di berbagai platform media sosial, termasuk aplikasi perpesanan WhatsApp, yang dengan cepat menarik perhatian masyarakat.

Baca juga: Motif Utang Pinjol dan Hubungan Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bocah 5 Tahun Asal Cilegon

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Munif Syarif, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya segera turun tangan untuk melakukan investigasi. 

"Peristiwa ini baru saja terjadi," ujar Munif saat dihubungi melalui telepon.

Munif juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memulai proses pengumpulan informasi dengan meminta keterangan dari guru yang bersangkutan serta pihak-pihak terkait. 

Ia memastikan bahwa sanksi akan dijatuhkan kepada guru tersebut.

"Sementara ini, sambil menunggu hasil penyelidikan, guru tersebut kami tarik ke Dinas Pendidikan mulai besok," jelas Munif.

Baca juga: Penemuan Jenazah di Kali Bekasi: Muhammad Rizki Dimakamkan, Identifikasi 5 Korban Masih Berlangsung

Munif menegaskan bahwa tindakan kekerasan di lingkungan sekolah, apapun alasannya, tidak bisa dibenarkan. 

"Sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi siswa untuk belajar," tambahnya. 

Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. (TribunJatim)


 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved