Inflasi Sumbar

Sumbar Alami Inflasi YoY 2,44 Persen Per Juli 2024, Tertinggi di Pasaman Barat, Padang Terendah

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2024 di Sumatera Barat (Sumbar) secara umum menunjukkan adanya ..

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Fuadi Zikri
Ilustrasi inflasi - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2024 di Sumatera Barat (Sumbar) secara umum menunjukkan adanya kenaikan. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2024 di Sumatera Barat (Sumbar) secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan BPS Sumbar di empat kabupaten/kota, pada Juli 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,44 persen.

Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,22 pada Juli 2023 menjadi 106,76 pada Juli 2024.

Baca juga: Gunung Awan Karpet: Fenomena Alam yang Memukau di Malaysia

Sementara, secara month to month (m-to-m) Provinsi Sumatera Barat bulan Juli 2024 mengalami deflasi sebesar 1,07 persen.  

Hingga Juli 2024, inflasi year to date (y-to-d) Sumbar sebesar 0,76 persen.

"Pada Juli 2024, seluruh kota IHK di Provinsi Sumatera Barat yang berjumlah empat kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 3,32 persen dengan IHK sebesar 107,19 dan terendah terjadi di Kota Padang sebesar 2,11 persen dengan IHK sebesar 106,50," kata Sugeng Arianto, Kamis (1/8/2024).

Ia menambahkan meflasi m-to-m tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat di Kota sebesar 1,74 persen dan terendah terjadi Bukittinggi sebesar 0,60 persen.

Baca juga: Erupsi Gunung Marapi dan Putusnya Jalan Lembah Anai Sebabkan Kenaikan Angka Inflasi di Bukittinggi

Inflasi y-to-d tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,83 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 0,04 persen.

Sugeng menambahkan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juli 2024 antara lain beras, cabai merah, emas perhiasan, dan sewa rumah.

Kemudian ada bawang merah, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kentang, cabai rawit, Sigaret Kretek Tangan (SKT), mobil, minyak goreng, tarif air minum PAM, jengkol, telur ayam ras, gula pasir, nasi dengan lauk, petai, cabai hijau, dan santan segar.

Selanjutnya komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y antara lain daging ayam ras, ikan anak tandeman, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, dan tomat.

Selain itu juga ada ikan cakalang/ikan sisik, udang basah, bahan bakar rumah tangga, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, air kemasan, pir, dan angkutan udara.

Lalu ada sawi putih/pecay/pitsai, jeruk, daun seledri, laptop/notebook, tempe, susu bubuk untuk balita, daun bawang, ikan asin sepat, dan buncis.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Juli 2024 antara lain kentang, sekolah menengah atas, emas perhiasan, sekolah dasar, dan mobil, ikan nila, petai.

Ada pula, Sigaret Putih Mesin (SPM), bimbingan belajar, ayam hidup, susu cair kemasan, ikan anak tandeman, ikan cakalang/ikan sisik, Sigaret Kretek Tangan (SKT), jeruk nipis/limau, tarif parkir, kunyit, seragam sekolah anak, dan jahe.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved