Inflasi Sumbar

Harga Cabai dan Beras Naik, Inflasi Sumbar Melonjak Per Februari 2024

Laju inflasi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melonjak signifikan menjelang bulan Ramadan 1445 H yang dipicu dengan kenaikan sejumlah harga pangan.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan pada Februari 2024 inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 5,52 persen dengan IHK sebesar 108,60, Jumat (1/3/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Laju inflasi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melonjak signifikan menjelang bulan Ramadan 1445 H yang dipicu dengan kenaikan sejumlah harga pangan.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Sumatera Barat di 4 kabupaten/kota, pada Februari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,32 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,43 pada Februari 2023 menjadi 106,86 pada Februari 2024.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan pada Februari 2024 inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 5,52 persen dengan IHK sebesar 108,60.

Inflasi terendah terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 2,31 persen dengan IHK sebesar 105,41.

Sementara inflasi Kota Padang sebesar 2,82 persen dengan IHK 106, 38. Sedangkan Kabupaten Dharmasraya inflasi 3,24 persen atau IHK 107,85.

"Secara month to month (m-to-m) Provinsi Sumatera Barat bulan Februari 2024 mengalami inflasi sebesar 1,17 persen," kata Sugeng Arianto saat rilis bulanan, Jumat (1/3/2024).

Sementara hingga Februari 2024, inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Sumatera Barat sebesar 0,85 persen.

Baca juga: Pemko Padang Luncurkan Pesantren Ramadan 1445 H, Tanamkan Nilai Agama dan Budaya pada Siswa-siswi

Dijelaskannya, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024, antara lain cabai merah, beras, sewa rumah, daging ayam ras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai rawit, mobil, kentang, bawang putih, dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).

Lalu kontrak rumah, Sigaret Putih Mesin (SPM), nasi dengan lauk, minyak goreng, ikan cakalang/ikan sisik, tomat, tarif air minum PAM, cabai hijau, emas perhiasan, dan jengkol.

Sugeng menambahkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Februari 2024, antara lain cabai merah, cabai rawit, beras, minyak goreng, tarif air minum PAM, jengkol, cabai hijau, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kentang, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, terong, mobil, bayam, kangkung, ikan serai, ikan gembolo/ikan aso-aso.

Selanjutnya tarif rumah sakit, petai, buncis, dan kacang panjang. Selanjutnya komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: bawang merah, ikan cakalang/ikan sisik, wortel, tomat, angkutan udara, dan sawi hijau.

Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan anak tandeman, ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, udang basah, bahan bakar rumah tangga, pir, buah naga, dan ayam hidup. (*)

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved