Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Pemkab Agam Sumbar Fokus Pemulihan Dampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi hingga Akhir 2024

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mencanangkan masa pemulihan bencana yang berlangsung hingga akhir tahun ini, 31 Desember..

Editor: Fuadi Zikri
Foto: Wahyu Bahar/tribunpadang.com
Momen Presiden Joko Widodo mengunjungi korban banjir lahar Dingin Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (21/5/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mencanangkan masa pemulihan bencana yang berlangsung hingga akhir tahun ini, 31 Desember 2024.

Adapun masa pemulihan akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang di daerah ini sudah dimulai sejak kemarin, Minggu (9/6/2024).

Sebelumnya, Pemkab Agam telah menetapkan Tanggap Darurat Bencana (TDB) sejak bencana terjadi,

Sekretaris Daerah (Sekda) Agam, Edi Busti mengatakan, pada masa transisi ini pemerintah akan memastikan berbagai aspek pemulihan dampak bencana yang terjadi.

“Masa transisi ini sangat krusial untuk memastikan bahwa segala aspek pemulihan berjalan dengan lancar dan efektif terutama pembangunan infrastruktur,” ujar Edi Busti dikutip tribunpadang.com dari laman resmi Pemkab Agam, Senin (10/6/2024).

Periode ini lanjutnya, akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan mengembalikan kehidupan masyarakat ke kondisi normal.

Salah satu fokus utama dalam masa transisi ini adalah kelanjutan dari kegiatan normalisasi sungai.

Baca juga: Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar Dihentikan, 10 Orang Dinyatakan Hilang

Kegiatan ini dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan dan memastikan aliran sungai kembali normal.

“Normalisasi sungai merupakan langkah preventif yang sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” bebernya.

Selain itu, Edi juga menyoroti pemasangan tiga sabo DAM yang akan ditempatkan di daerah Batu Anguih, Batang Katiak, dan IV Koto.

Pemasangan sabo DAM ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana banjir dan tanah longsor di masa mendatang.

“Pembangunan sabo dam ini akan berlangsung mulai tahun ini hingga 2026 nanti secara bertahap sesuai instruksi Presiden RI,” jelasnya.

Mengenai lahan pertanian masyarakat yang terdampak bencana, Edi menyatakan bahwa pemerintah daerah saat ini menunggu tindak lanjut dari Kementerian Pertanian untuk melakukan rekondisi lahan.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan bahwa lahan pertanian yang rusak dapat segera dipulihkan sehingga petani dapat kembali berproduksi,” ungkapnya.

Rapat evaluasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam mempercepat proses pemulihan di Kabupaten Agam.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved