Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Material Banjir Lahar Dingin di Tanah Datar Sumbar Mulai Keras, Tim SAR Butuh Alat Berat

Memasuki hari ke 10 pencarian korban banjir lahar dingin di Tanah Datar, Sumatera Barat, tim gabungan butuh tambahan alat berat karena material ...

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
Kondisi Nagari Parambahan, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar delapan hari pasca banjir bandang menerjang, Minggu (19/5/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, TANAH DATAR - Memasuki hari ke 10 pencarian korban banjir lahar dingin di Tanah Datar, Sumatera Barat, tim gabungan butuh tambahan alat berat karena material banjir sudah mengeras,

Kasi OPS Sar Padang Hendri, mengatakan, hari ini pihaknya menerapkan pencarian dengan memperdekat jarak antar tim.

"Kemarin kami sudah sisir dengan jarak yang jauh antar tim, sekarang akan kami ubah metodenya. Tujuannya supaya para korban bisa cepat ditemukan," ujarnya.

Baca juga: Pencarian Korban Banjir Bandang di Tanah Datar Diperluas hingga ke Sijunjung Sumbar

Berkaca dari pencarian hari kesembilan, Hendri, menyebut di lapangan pihaknya terkendala kondisi cuaca hujan.

Akibat hujan penyisiran yang dilakukan di aliran sungai tidak efektif dan tim ditarik karena berbahaya untuk keselamatan.

Selain kondisi cuaca pihaknya juga kesulitan dalam mencari korban di tengah tumpukan material, karena kondisi material sudah mengeras.

"Sekarang kami butuh tambahan alat berat supaya material banjir yang mengeras bisa kami kuak, untuk mencari korban," ujarnya.

Pencarian Diperluas hingga Sijunjung 

Proses pencarian 10 korban hilang akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi di Tanah Datar saat ini juga diperluas sampai ke Kabupaten Sijunjung oleh petugas gabungan.

Pencarian di Sijunjung dibantu langsung oleh tim BPBD setempat bersama tim gabungan dari Tanah Datar.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengatakan pada pencarian kali ini, tim gabungan memperpanjang dan memperjauh jarak pencarian.

Baca juga: Korban Banjir Bandang Tanah Datar Sumbar Lebih Senang Terima Bantuang Langsung dari Relawan

"Pencarian di Sijunjung ini lebih ekstrem dari pencarian sebelumnya, karena medannya sungai arus deras," ujarnya.

Ia menyebut dalam menyiasati pencarian di arus deras ini, tim gabungan melakukan pencarian dengan dua metode.

Metode tersebut di antaranya, fafting dan penyisiran aliran sungai.

Dalam metode rafting tim menggunakan perahu karet untuk menyusuri sungai.

"Drone thermal juga kita gunakan di sana untuk membantu efektifitas pencarian," ujarnya.

Ia meminta agar masyarakat Tanah Datar selalu berikhtiar, supaya keluarga atau sanak yang hilang bisa segera ditemukan.

"Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin, semoga semua korban bisa lekas ditemukan," tuturnya.

Baca juga: Korban Banjir Lahar Dingin di Parambahan Sumbar Siap Direlokasi, Takut Tinggali Rumah Kembali

Memasuki hari kedelapan pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi di Tanah Datar, Minggu (19/5/2024) kemarin, tim gabungan terkendala kondisi medan, 

Sejauh ini, pencarian dilakukan di sembilan sektor dengan mengerahkan 819 personel.

Drone thermal dan dua anjing pelacak juga diterjunkan untuk mempercepat pencarian.

Hanya saja kondisi medan yang sulit dijangkau dan kondisi Medan tak menentu, membuat tim gabungan kesulitan.

Deputi Bidang Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Komaeni, mengatakan kondisi Medan yang sulit dijangkau ini karena masih banyaknya material lumpur di lokasi pencarian.

"Informasi tim di lapangan material lumpur ini hampir setinggi satu meter. Sehingga tim di lapangan sulit mendeteksi keberadaan korban," ujarnya.

Baca juga: Cerita Erni Renti, Warga Limo Kaum Sumbar yang Lompat dari Lantai 2 Rumah Saat Banjir Lahar Dingin

Ia menyebut lumpur yang sangat tinggi menyusahkan tim gabungan untuk memastikan lokasi korban yang masih hilang.

Kendati demikian pihaknya akan terus berusaha melakukan pencarian semaksimal mungkin pada korban yang tersisa.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved