Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Pencarian Korban Banjir Bandang di Tanah Datar Diperluas hingga ke Sijunjung Sumbar

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengatakan pada pencarian kali ini, tim gabungan memperpanjang dan memperjauh jarak pencarian.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Arif RK
Bagian parkir Masjid Al Ikhlas terdampak Banjir Bandang di Nagari Limo Kaum, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar, Jumat (17/5/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, TANAH DATAR - Proses pencarian 10 korban hilang akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi di Tanah Datar, Sumatera Barat, diperluas sampai ke Kabupaten Sijunjung, Senin (20/5/2024).

Pencarian di Sijunjung dibantu langsung oleh tim BPBD setempat bersama tim gabungan dari Tanah Datar.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengatakan pada pencarian kali ini, tim gabungan memperpanjang dan memperjauh jarak pencarian.

Baca juga: Korban Banjir Bandang Tanah Datar Sumbar Lebih Senang Terima Bantuang Langsung dari Relawan

"Pencarian di Sijunjung ini lebih ekstrem dari pencarian sebelumnya, karena medannya sungai arus deras," ujarnya.

Ia menyebut dalam menyiasati pencarian di arus deras ini, tim gabungan melakukan pencarian dengan dua metode.

Metode tersebut di antaranya, fafting dan penyisiran aliran sungai.

Dalam metode rafting tim menggunakan perahu karet untuk menyusuri sungai.

"Drone thermal juga kita gunakan di sana untuk membantu efektifitas pencarian," ujarnya.

Ia meminta agar masyarakat Tanah Datar selalu berikhtiar, supaya keluarga atau sanak yang hilang bisa segera ditemukan.

"Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin, semoga semua korban bisa lekas ditemukan," tuturnya.

Baca juga: Korban Banjir Lahar Dingin di Parambahan Sumbar Siap Direlokasi, Takut Tinggali Rumah Kembali

Memasuki hari kedelapan pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi di Tanah Datar, Minggu (19/5/2024) kemarin, tim gabungan terkendala kondisi medan, 

Sejauh ini, pencarian dilakukan di sembilan sektor dengan mengerahkan 819 personel.

Drone thermal dan dua anjing pelacak juga diterjunkan untuk mempercepat pencarian.

Hanya saja kondisi medan yang sulit dijangkau dan kondisi Medan tak menentu, membuat tim gabungan kesulitan.

Deputi Bidang Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Komaeni, mengatakan kondisi Medan yang sulit dijangkau ini karena masih banyaknya material lumpur di lokasi pencarian.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved