Gunung Marapi Erupsi

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat Kemarin, 7 Letusan dan 79 Hembusan Sehari, Hari Ini Masih Nihil

Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, telah terjadi tujuh kali letusan ..

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Fuadi Zikri
PGA Marapi
Visualisasi Gunung Marapi dari Pos PGA Bukittinggi, Senin (26/2/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Gunung Marapi Sumatera Barat mengalami peningkatan aktivitas erupsi pada Minggu, (25/2/2024) kemarin.

Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, telah terjadi tujuh kali letusan dan 79 kali hembusan.

"Selain itu ada juga aktivitas Tornilo 1 kali, Low Frekuensi 7 kali, Hybrid/Fase Banyak 4 kali, Vulkanik Dangkal 2 kali, Vulkanik Dalam 3 kali, Tektonik Jauh 3 kali dan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-2 mm (dominan 1 mm)," jelas petugas Pos PGA Bukittinggi, Ahmad Rifandi, Senin (26/2/2024).

Sementara itu, kata Ahmad, pada hari ini belum ada letusan, hanya ada beberapa hembusan.

"Dari data pukul 00.00 hingga 12.00 WIB belum ada letusan, hanya ada 16 hembusan, 2 kali Low Frekuensi, 4 kali Vulkanik Dangkal, 4 kali Vulkanik Dalam, 2 kali Tektonik Lokal, 2 kali Tektonik Jauh dan Tremor Menerus," jelasnya.

Saat ini status Gunung Marapi masih Level III (Siaga), masyarakat dihimbau agar tetap mematuhi rekomendasi.

PGA mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan sebelumnya. Sebab hingga saat ini Marapi masih berstatus siaga.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Kakek 62 Tahun di Nagari Paru Sijunjung Hilang & Pemungutan Suara Ulang di Pariaman

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.​

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. 

Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

Kemudian juga bisa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, x, dan Instagram).

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

 
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved