Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Gunung Marapi kembali Erupsi Senin Malam dan Demo Mahasiswa di DPRD Kota Pariaman

Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang BREAKING NEWS: Gunung Marapi kembali

|
Editor: Mona Triana
Dokumentasi Juni Filmawan
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi Senin (22/1/2024) malam, pukul 20.16 WIB. Erupsi terjadi sekitar 45 detik. 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang BREAKING NEWS: Gunung Marapi kembali Erupsi Senin Malam, Dentumannya Getarkan Rumah Warga.

Kemudian berita Demo di DPRD, Lingkaran Mahasiswa Piaman Raya Minta PJ Wali Kota Pariaman Dicopot.

Baca berita selengkapnya :

1. Gunung Marapi, Sumatera Barat kembali erupsi , Senin (22/1/2024) malam.

"Letusan menimbulkan getaran seperti gempa ke rumah warga," kata Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus.

Dari laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, erupsi terjadi pukul 20.16 WIB.

Petugas Pos PGA Bukittinggi, Ahmad Rifandi menyebut tinggi kolom abu tidak teramati.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan durasi sekitar 45 detik," katanya.

Ahmad menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi rekomendasi dari Pos PGA Bukittinggi.

Baca juga: POPULER PADANG: Seleksi Terbuka Dirut Perumda PSM dan RSUD Rasidin Padang Raih Akreditasi Paripurna

"Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi," jelasnya.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. 

Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Baca juga: Situasi di Sekitar Gunung Marapi Seusai Erupsi Senin Malam, Tidak Ada Warga yang Dievakuasi

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.

Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).

2. Lingkaran Mahasiswa Piaman Raya (Limapia) berdemonstrasi di depan gedung DPRD Kota Pariaman, Senin (22/1/2024).

Merekan tuntut agar Penjabat (Pj) Wali Kota Pariaman Roberia dicopot dari jabatannya.

Beranggotakan 10 orang, Limapia berorasi di depan gedung DPRD Kota Pariaman bersamaan dengan rapat paripurna Pergantian Antar Waktu (PAW) dua anggota dewan DPRD Kota Pariaman.

 Terlihat para mahasiswa ini membawa sejumlah spanduk bertuliskan "Copot PJ Wali Kota Pariaman", "PJ Harus Netral", "Jika Kau Tinggalkan Rumah Dinas Sekalian Tinggalkan Jabatanmu".

Kordinator Lapangan aksi, Fadil Afrinaldi mengatakan, aksi ini bukan kali pertama dilakukan Limapia.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi Lagi Senin Malam, Jangan Dekati Wilayah Radius 4,5 km dari Pusat Letusan

Ia mengklaim Limapia selalu mengawasi dan mengikuti perkembangan perpolitikan dan birokrasi di Kota Pariaman.

"Berdasarkan pengawasan itu, kami mendapatkan sejumlah data. Kami ingin unjuk gigi juga, bahwa Limapia tidak tidur," tegasnya.

Ia mengaku saat ini banyak kekacauan terjadi di Pemerintahan Kota Pariaman, seperti halnya yang dilakukan Pj Wako Pariaman sejak dilantik.

Limapia menilai tindakan dari Pj Wako meninggalkan rumah dinas di awal kepemimpinannya karena ketidakjelasan aset, tidak pantas.

"Kalau memang ada masalah harusnya diselesaikan, bukan malahnya meninggalkan rumah dinasnya," menurut Fadil.

Pilihan Pj meninggalkan rumah dinas ini menurutnya telah menunjukan kualitas kepemimpinan yang tidak baik. Sikap yang dipilih Pj menurutnya membuat masyarakat Pariaman tersinggung.

Selain itu Limapia juga mempertanyakan sikap Pj Wako Pariaman Roberia yang tidak netral di masa pemilu 2024.

"Kami melihat Pj memiliki kedekatan dan komunikasi dengan sejumlah Caleg. Sehingga kami pertanyakan netralitasnya," ujarnya.

Perlakuan PJ ini menurutnya melanggar netralitas ASN sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.

Untuk diketahui, Roberia dilantik sebagai Pj Wali Kota Pariaman pada Kamis (12/10/2023), di Auditrorium Gubernuran Sumbar.

Adapun kasus Roberia meninggalkan rumah dinas terjadi Sabtu (28/10/2023). Masalahnya soal pendataan aset yang dinilainya belum selesai.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved