BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR Kejurda Atletik Sumbar 2023, Sampah Menumpuk di Bukittinggi, Kecelakaan di Panyalaian

Berita populer Padang Kejurda Atletik Sumbar 2023, Sampah Menumpuk di Bukittinggi, hingga Kecelakaan di Panyalaian Tanah Datar.

Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Tumpukan sampah di kawasan Terminal Aur Kuning, Kota Bukittinggi, Minggu (24/12/2023). 

TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.

Ada berita tentang Kejurda Atletik Sumbar 2023, Sampah Menumpuk di Bukittinggi, hingga Kecelakaan di Panyalaian Tanah Datar.

Simak selengkapnya:

1. Kejurda Atletik Sumbar 2023 di Sijunjung, Kabupaten Lima Puluh Kota Raih Medali Emas Terbanyak

Kejuaraan Daerah (Kejurda) atletik Sumatera Barat tahun 2023 kali ini diadakan di Kabupaten Sijunjung.

Kejurda Atletik berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) M. Yamin, Muaro Sijunjung mulai 22 hingga 24 Desember 2023.

Kejurda Atletik bakal diikuti perwakilan 17 kabupaten/kota se-Sumatera Barat, yang terdiri dari kelompok Umur (U) 20, U 18 serta U 12 (khusus pelajar Sijunjung).

Pada lari memperlombakan kelas 100 meter, 200 meter, 400 meter, 1.000 meter, 1.500 meter, 3.000 meter dan estafet serta jalan cepat.

Kategori lompat memperlombakan lompat jauh dan lompat tinggi, selanjutnya tolak peluru, lempar cakram dan lempar lembing.

Baca juga: Kejurda Atletik Sumbar 2023 di Sijunjung, Kabupaten Lima Puluh Kota Raih Medali Emas Terbanyak

Hendra Pery, ketua pelaksana Kejurda Atletik Sumbar 2023 menjelaskan Kejurda ini bertujuan untuk melahirkan atlet-atlet potensial dari berbagai daerah.

“Saya berharap setelah Kejurda ini tunas-tunas muda itu terus dilatih untuk menjadi lebih baik lagi dan bisa melangkah ke tahap profesional,”ucapnya.

Untuk hasil perlombaan Kejurda Atletik Sumbar 2023 perolehan medali emas terbanyak diraih oleh Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 24 medali emas.

2. Sampah Menumpuk di Bukittinggi, DLH Arahkan Numpang Pembuangan ke TPA Padang hingga Agam

Akibat tutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Payakumbuh, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bukittinggi alihkan pembuangan ke beberapa TPA yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).

"Saat ini kita mengatasi penumpukan sampah ini dengan cara menumpang ke beberapa TPA, yaitu ke TPA yang ada di Kota Padang dan Kabupaten Agam," kata Kepala DLH Bukittinggi, Aldiasnur saat dikonfirmasi, Minggu (24/12/2023).

Ia mengatakan saat ini pihaknya memfokuskan untuk menghindari penumpukan sampah yang banyak dalam waktu yang lama.

"Kalau terlalu banyak dan terlalu lama bertumpuk, maka nanti bisa terjadi dampak-dampak lainnya," jelasnya.

"Nantinya kita juga akan mencoba koordinasi dengan daerah lainnya, seperti ke Padang Panjang, Tanah Datar atau ke Sawahlunto, yang penting sampah tidak bertumpuk," lanjutnya.

Baca juga: Malam Tahun Baru di Sumbar Diprediksi Hujan, Hampir Merata di Semua Wilayah

Aldiasnur mengungkapkan, sebelumnya ia bersama empat pimpinan wilayah lain yang terdampak sudah melakukan rapat bersama Pemerintah Provinsi terkait tindak lanjut tutupnya TPA Payakumbuh.

"Kemarin kami sudah rapat, tapi baru sebatas pengumuman penutupan TPA sampai batas waktu yang belum ditentukan," ungkapnya.

Selain itu, menurut Aldiasnur pihaknya bersama Pemkab Agam juga sudah melakukan pembicaraan terkait kerjasama pembentukan TPA baru.

"Kita juga sudah mencoba bekoordinasi dengan Pemkab Agam, khususnya Agam bagian Timur untuk bekerjasama membuat TPA," ujarnya.

4 Daerah Terdampak Tutupnya TPA Payakumbuh

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Payakumbuh terpaksa ditutup sementara karena tanah longsor yang terjadi pada hari Rabu (20/12/2023) lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh, Desmon Korina mengatakan tanah longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi.

"Untuk akses jalan ke TPA aman, jadi yang longsor itu tanah pada bagian tengah tempat sampah diletakan, atau bisa dibilang tanahnya itu amblas," jelasnya.

Desmon mengungkapkan TPA Payakumbuh saat ini menampung sampah dari 4 Kabupaten/Kota.

"TPA itu menampung 4 wilayah, yaitu Payakumbuh, Lima Puluh Kota, Bukittinggi dan Agam," ungkapnya. saat dikonfirmasi.

Baca juga: POPULER SUMBAR: BIM Kembali Beroperasi Normal, Jaminan Sosial Masyarakat Pariaman Terhalang Aturan

Menurut Desmon, dalam satu hari, TPA Payakumbuh selalu menerima sekitar 200 hingga 250 ton sampah setiap harinya.

Desmon mengatakan, sesuai dengan arahan Pemerintah Provinsi agar menutup sementara TPA karena kondisi yang belum stabil.

Selain itu, ia juga mengatakan pada hari ini Pemprov bersama 4 wilayah yang terdampak akan melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi penumpukan sampah.

Desmon menjelaskan khususnya di Kota Payakumbuh, pihaknya sudah memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat agar sebisa mungkin mengelola sampah secara mandiri.

"Kota Payakumbuh itu biasanya bisa menghasilkan sampah 80 hingga 85 ton dalam satu hari," ungkapnya.

"Jadi untuk saat ini kita mengantisipasinya dengan cara menampung sampah-sampah tersebut di tempat transfer depo, untuk sampah dari masyarakat sudah kita imbau agar sebisa mungkin dikelola masing-masing," sambungnya.

Selain memberikan imbauan, pihak DLH Kota Payakumbuh juga mengelola sampah-sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.

Desmon belum mengetahui sampai kapan TPA akan ditutup. Ia tetap mengimbau agar masyarakat bersabar dan sebisa mungkin mengelola sampah secara mandiri.

Baca juga: Jalan Padang-Bukittinggi di Panyalaian Macet Panjang, Antrean Kendaraan Mengular hingga 6 Km

3. Dua Kecelakaan Waktu Berdekatan di Panyalaian Tanah Datar, Tabrakan Beruntun dan Truk Hantam Rumah

Kecelakaan terjadi di dua lokasi berbeda di kawasan Jalan Raya Padang Panjang - Bukittinggi, Panyalaian, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Minggu (24/12/2023).

Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Afrizal sahar mengatakan kecelakaan pertama terjadi di dekat simpang Kantor Camat X Koto.

"Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Disebabkan karena truk rusak dan tidak kuat menanjak, sehingga menabrak rumah," jelasnya.

Menurut Afrizal, selain menabrak rumah, truk juga menabrak satu buah pertamini dan satu unit mobil.

"Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut," ungkapnya.

Selain itu, kecelakaan juga terjadi di dekat simpang SD Negeri 13 Panyalaian.

Menurut Afrizal, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB yang melibatkan 3 unit kendaraan.

"Satu unit mobil Terios yang datang dari arah Padang menuju Bukittinggi tiba-tiba berhenti mendadak di TKP, sehingga menyebabkan mobil di belakangnya terkejut dan menabrak," jelas Afrizal.

"Tidak ada korban jiwa, korban hanya mengalami luka ringan," sambungnya.

Afrizal menyebutkan situasi terkini arus lalu lintas di kawasan Panyalaian terjadi kemacetan.

"Arus lalu lintas saat ini padat merayap dari kedua arah. Kita mengimbau agar para pengendara tetap berhati-hati," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved