Gunung Marapi Erupsi

Soal Banjir Lahar Dingin di Tanah Datar, BPBD: Hanya Debit Air Tinggi, Kita Pastikan Dulu

BPBD Tanah Datar menyampaikan banjir yang menerjang sejumlah nagari di daerah itu terjadi akibat luapan sungai. Sungai tersebut meluap setelah ...

|
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa/Pemkab Tanah Datar
Bupati Tanah Datar, Eka Putra saat meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Parambahan, Kecamatan Limo Kaum, Selasa (5/12/2023) malam. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - BPBD Tanah Datar menyampaikan banjir yang menerjang sejumlah nagari di daerah itu terjadi akibat luapan sungai.

Sungai tersebut meluap setelah hujan lebat mengguyur sejak Selasa (5/12/2023) sore. Adapun banjir terjadi pada Selasa malam.

Kepala Pelaksana BPBD Tanah Datar, Yusnen mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah banjir yang terjadi merupakan banjir lahar dingin atau tidak.

"Hanya debit air tinggi," kata Yusnen saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (6/12/2023) pagi.

"Kalau hujan sudah biasa terjadinya aliran sungai meluap. Kami belum dapat memastikan itu lahar dingin, tetapi biasanya debit air meningkat," ujarnya lagi.

Yusnen menuturkan dengan adanya erupsi Gunung Marapi, banjir yang terjadi di Tanah Datar tidak serta merta dapat dikaitkan dengan peritiwa itu.

Hal ini, kata dia, bisa berdampak terhadap masyarakat yang bertambah khawatir dengan insiden yang terjadi.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Terjang Tanah Datar Pasca-erupsi Gunung Marapi, Sejumlah Nagari Terdampak

Diketahui, kawasan yang terdampak banjir di Tanah Datar memang berada tak jauh dari Gunung Marapai. Aliran sungai di sana memang berhulu ke gunung tersebut.

Soal banjir yang terjadi ini, Yusnen menambahan, pihaknya akan memastikan apakah benar banjir lahar dingin atau tidak.

Lebih lanjut ia menyampaikan, banjir terjadi di kawasan Koto Baranjak, Labuh Parambahan, dan Sumpur. Banjir terjadi setelah sungai di kawasan tersebut meluap.

Akibatnya, sejumlah rumah warga terdampak dan fasilitas umum rusak.

"Iya, ada kerusakan satu unit jembatan Koto Baranjak, Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar. Saat ini sedang ditangani oleh Dinas PU," katanya.

"Pada pagi hari ini kita akan melakukan pendataan berapa kerusakan yang terjadi. Saat ini juga sedang terjadi erupsi Gunung Marapi," katanya.

Yusnen mengatakan untuk cuaca pada pagi hari ini masih turun hujan. "Kami menghimbau masyarakat waspada dan mencari tempat yang aman," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir lahar dingin terjadi di sejumlah nagari di Tanah Datar. Di antaranya, Nagari Pariangan dan Batubasa, Kecamatan Pariangan dan Baringin, Kecamatan Limo Kaum.

di antaranya, Nagari Pariangan dan Batubasa, Kecamatan Pariangan dan Baringin, Kecamatan Limo Kaum.

"Jangan panik. Dengarkan instruksi dari yang berwenang. Jangan termakan isu, apalagi menyebarkan isu yang bisa membuat panik masyarakat," imbau Bupati Tanah Datar, Eka Putra, saat meninjau lokasi banjir.

Untuk diketahui, erupsi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB itu melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Tak hanya dampak abu vulkanik dan banjir lahar dingin, erupsi yang terjadi memakan korban jiwa yang cukup banyak, yakni 23 orang meninggal dunia.

Saat erupsi terjadi, sebanyak 75 pendaki yang berasal dari berbagai daerah tengah beraktifitas di di atasnya. Sebab, pendakian ke Gunung Marapi memang dibuka.

Baca juga: Pagi Ini Gunung Marapi Sumatera Barat Masih Erupsi, Asap Tebal Membubung di Atas Puncak

Dari jumlah itu, sebanyak 57 orang dievakuasi selamat. Mereka dievakuasi pada hari erupsi itu terjadi hingga esoknya (Senin). 

Dari puluhan pendaki yang selamat itu, beberapa di antaranya masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka yang cukup parah.

Sementara sisanya, 22 pendaki lainnya ditemukan meninggal dunia dan satu orang masih dalam proses evakuasi hari ini.

Di antara korban meninggal itu, sebanyak 16 orang telah teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Adapun proses pencarian berlangsung hingga kemarin, Selasa (5/12/2023). Petugas baru menemukan semua pendaki paginya setelah melakukan penyirisan.

Petugas menghadapi kendala evakuasi erupsi yang masih terjadi. Setidaknya 300 petugas gabungan dari berbagai intansi bahu mambahu menbantu evakuasi.

Pasca-erupsi, PVMBG mengimbau masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Hingga pagi ini, erupsi dikabarkan masuh terjadi. Gunung itu masih mengengbuskan abu vulkanik.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News dan Saluran WhatsApp

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved